Rabu, 05 April 2017

Molluska

Mollusk

Nailu Sa’dah

Abstrak
            Molluska adalah hewan bertubuh lunak dan tidak bersegmen. Kebanyakan bercangkang yaitu cangkang internal dan eksternal terbuat dari kitin atau kapur serta ada yang tidak bercangkang. Habitat teresterial, tawar, payau, dan laut. Terdiri dari kelas gastropoda bercangkang tunggal yang berpilin membentuk spiral dengan kepala yang jelas, memiliki dua pasang tentakel, memiliki mantel, insang satu atau dua, kaki lebar dan pipih contohnya Turitella terebra, Conus sp, Achatina pulica. Kelas polycophora berbentuk oval, cangkang, berbentuk lempengan yang berjumlah delapan buah yang tumpang tindih dikelilingi sabuk, kaki pipih dan lebar dengan otot yag kuat contohnya Chiton sp. Kelas cephallopoda kaki dikepala, tubuh tertutup mantel yang tebal, kepala jelas, mulut dua rahang dari kitin yang dikelilingi 8-10 tentakel contohnya Loligo sp, Sepia sp, Octopus sp. Kelas pelecypoda (Bivalvia) cangkang 2 buah yang setangkup dengan bentuk yang bervariasi, tidak berkepala dan tidak bermulut contohnya Anandara sp, Periglypta purpurea, Anandonta woodiana. Keragaman bentuk cangkang, setiap species molluska memiliki berbagai bentuk cangkang. bentuk cangkang yaitu conical, biconical, abconical, fusiform, turrited, pateliform, discoidal, cylindrical, ovoid, globose, dan lenticular. Tujuannya adalah untuk mengetahui perbedaan diantara masing-masing kelas dalam filum molluska serta ciri-ciri dan bentuk tubuhnya.
Kata kunci: molluska, gatropoda, polycophora, cephallopoda, dan pelecypoda.

Abstract
            Mollusk is a soft-bodied animal and not segmented. Most shelled namely internal and external shells made of chitin or lime, and there were not shelled. Habitat terrestrial, freshwater, brackish, and sea. Consisting of a single-shelled gastropod class that spiral spirals with a clear head, has two pairs of tentacles, has a mantle, gills one or two feet wide and flat Turitella terebra example, Conus sp, Achatina pulica. Class polycophora oval, shell, shaped plates amounts to eight overlapping surrounded by a belt, feet flat and wide with strong muscles yag example Chiton sp. Cephallopoda class foot the head, body covered in a thick coat, a clear head, the mouth of the two jaws of chitin surrounded 8-10 tentacles example Loligo sp, Sepia sp, Octopus sp. Pelecypoda class (bivalves) shell 2 fruit loaf with varying shapes, headless and does not foul sp Anandara example, Periglypta purpurea, Anandonta woodiana.  shell diversity of forms, each species of mollusk shells have different shapes. shell shape is conical, biconical, abconical, fusiform, turrited, pateliform, discoidal, cylindrical, ovoid, globose, and lenticular. The goal is to know the difference between each class in the phylum mollusks as well as the characteristics and shape of her body.     
Keywords: molluscs, gastropods, aplacophora, cephalopods, and Pelecypoda.
           





Pendahuluan
            Molluska adalah hewan bertubuh lunak (tidak memiliki kerangka) tetapi memiliki cangkang yang sebagian besar tersusun dari zat kapur. Cangkang ini pada beberapa jenis molluska berfungsi sebagai rumah. Berdasarkan klasifikasi: filum molluska meliputi lima kelas yaitu: palecyphoda (kerang), gastropoda (keong), cepalophoda (cumi-cumi, sotong, gurita) amphineura dan scapophoda. Khusus untuk komoditas cumi-cumi (Loligo sp), dan sotong (Sepia sp) perhitungan potensi produksinya menggunakan metode akustik. Dalam kurun waktu terakhir ini, komoditas molluska dan teripang semakin berperan dalam pembangunan perikanan di Indonesia. Produksi bentos dinyatakan sebagai kepadatan (densitas), yaitu jumlah individu atau ekor persatuan luas. (Subani, 2007, p. 4).
            Beberapa gastropoda dan bivalvia memiliki habitat di perairan sepanjang pantai dan umumnya banyak ditemukan pada perairan dangkal dan merupakan indikator polutan. Semakin besar polui yang terdapat pada suatu perairan maka gastropoda dan bivalvia yang mampu bertahan hidup akan lebih sedikit atau hanya jenis tertentu saja yang akan ditemukan. Jika polusi masih atau bahkan tidak ada maka gastropoda dan bivalvia yang hidup akan jauh lebih banyak dan beragam dengan mempertimbangkan tekstur substrat dasar, Bivalvia mempunyai beberapa cara hidup, ada yang tumbuh pada substrat dengan melekatkan diri, ada yang membenamkan diri pada pasir atau lumpur bahkan ada yang membenamkan diri di dalam kerangka karang-karang batu. (Riniatsih, 2009, p. 50).
            Bivalvia dikenal sebagai kelompok kerang yang merupakan salah satu kelas dari filum molluska yang mempunyai beberapa peranan dalam siklus rantai makanan, mempengaruhi struktur struktur komunitas makrozoobentos dan sebagai bioindikator. Secara ekonomi beberapa spesies mempunyai kandungan gizi yang cukup tiinggi dan merupakan sumberdaya perairan yang dapat dijadikan sebagai sumber mata pencahaarian nelayan. Contohnya jenis kerang darah (Anandara granosa), kerang bulu (Anandara antiquata) dan kerang hijau (Perma viridis). Keberadaan kerang sangat dipengaruhi oleh parameter fisika-kimiaa maupun biologis perairan. (Komaa, 2013, p. 14).
            Cumi Sepiotenthis lessoniana memiliki ciri morfometrik pada kepala besar, leher dan mantel yang bersatu dengan bagian dorsal. Mantel berbentuk lonjong membundar pada ujung posterior, lebar, lebar mantel sekitar 40% dari panjangnya. Memiliki mata yang agak besar terletak disebelah kanan dan kiri kepala. Sirip-sirip bersatu pada bagian posterior disekitar ujung mantel cukup besar dan tebal, memiliki lima pasang lengan dimana satu pasang diantaranya lebih panjang dari yang lain yang disebut tentakel. Sedangkan cumu batok  (Sepia officinalis) memiliki sirip lebar yang memanjang melewati sedikit pinggiran mantel, bentuk tubuh bagian anterior seperti bentuk U terbalik atau berbentuk M. Dilengkapi dengan enam baris penghisap, warna coklat terang dengan bintik-bintik putih yang tersebar. (Ismail, 2013, p. 97).
            Kiton memiliki tubuh yang berbentuk oval dan cangkang yang terbagi menjadi lempengan dorsa. Akan tetapi tubuh kiton itu sendiri tidak beruas-ruas. Hewan laut ini melekat ke bebatuan di sepanjang pesisir selima pasang surut. Jika dicopot kiton dengan tangan, kaki kiton itu sangat kuat yang berperan sebagai mangkok peghisap, melekat ke bebatuan. Kiton juga dapat menggunakan kakinya untuk merayap perlahan dipermukaan batu. Kiton mnenggunakan radulanya untuk menggerus alga dari permukaan bebatuan. Kiton termasuk kedalam kelas polyplacophora yang memiliki karakteristik utama yaitu hidup dilaut, cangkang dengan delapan lempengan, lokomosi dengan kaki, memiliki radula dan tidak berkepala. (Campbell, 2012, p. 251).

Metode/Cara Kerja
Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilakukan di Laboratorium Pendidikan Biologi FKIP Universitas Syiah Kuala Darussalam Banda Aceh pada tanggal 2 November 2016.
Target/Subjek/Populasi/Sampel
            Bahan yang digunakan pada penelitian preparat yang telah disediakan di Laboratorium Pendidikan Biologi FKIP Universitas Syiah Kuala
Prosedur
Penelitian ini dilakukan dengan beberapa langkah yaitu disediakan spesies dari filum moluska yaitu kelas polycophora disediakan Chiton sp, kelas cephallopoda disediakan Loligo sp, dan kelas pelecypoda (Bivalvia) disediakan Anandara sp. Diperhatikan masing-masing contoh dari setiap kelas, bentuk tubuhnya, ciri-ciri yang dimiliki oleh masing -masing kelas, dan bentuk cangkangnya.
Data, Instrumen, Teknik Pengumpulan Data
            Apabila hewan tersebut berbentuk oval, cangkang berbentuk lempengan berjumlah 8 buah yang tumpang tindih dan dikelilingi oleh sabuk, kaki pipih dan lebar dengan otot yang yang kuat, insang 6-80 pasang dan terletak di dalam celah seputran kaki maka dimasukkan kedalam kelas polycophora.
            Apabila pada hewan kaki berada dikepala, tubuh tertutup dengan mantel yang tebal. Kepala jelas, mulut dengan 2 rahang dari kitin dikelilingi 8-10 tentakel. Hewan jantan satu atau beberapa tentakel berubah bentuk hectocotylus atau spandiks maka dimasukkan kedalam kelas cephalopoda.
            Apabila hewan memiliki 2 buah yang setangkup dengan bentuk yang bervariasi. Tidak berkepala dan tidak bermulut. Kaki berbentuk kapak dengan insang berlapis-lapis terletak di antara mantel. Cangkang dapat ditutup buka dengan mengendurkan dan mengencangkan otot adductor dan refraktornya serta membenamkan diri dan menempel dan berenang bebas maka dimasukkan kedalam kelas pelecypoda (bivalvia).

Hasil dan Pembahasan
            Molluska adalah hewan yang bertubuh lunak dan tidak bersegmen. kebanyakan bercangkang yaitu cangkang nternal dan eksternal terbuat dari kitin atau kapur serta ada yang tidak bercangkang. Habitat teresterial, tawar, payau dan laut. Bersifat heterotrof, tidak punya tulang belakang, Lapisan embrionik berupa triploblastik selomata, betuk tubuh simetris bilateral.
            Pada molluska terdapat beberapa kelas diantaranya: amphineura, monoplachopora, gastropoda, scaphopoda, pelecypoda (bivalvia), dan cephalopoda.
            Namun pada praktikum ini kami hanya mengamati 3 kelas yaitu: Pertama, kami mengamati kelas polycophora memiliki ciri-ciri yaitu berbentuk oval, cangkang, berbentuk lempengan berjumlah 8 buah yang tumpang tindih dan dikelilingi oleh sabuk. Kaki pipih dengan lebar otot yang kuat. Insang 6-80 pasang dan terletak di dalam celah seputar kaki.
Pada kelas polycophora kami mengamti preparat Chiton sp memiliki ciri tubuh oval dengan panjang 6-6,5 cm (gambar 1). Cangkang berbentuk hampir segitiga, tumpang tindih dan jumlahnya 8 buah. Cangkang coklat kehitaman, kaki dengan otot yang sangat lebar dan kuat. Kepala jelas yang dapat dibedakan dengan bagian yang lain, mulut di bagian lateral anterior dari rongga mantel dan hidup di laut.
            Semua anggota kelas polycophora hidup di laut pada umumnya melekat pada dasar perairan, tubuhnya berbentuk pipih memanjang, tidak berkepala, tidak bertentakel, pada bagian punggungnya terdapat cangkang yang tersusun atas beberapa (biasanya delapan) lempeng berlapis yang saling tumpang tindih seperti genting. serta di dalam mulutnya terdapat radula

Gambar 1. Chiton sp
                                             Sumber: Internet
           
            Kedua, kami mengamati kelas cephalopoda memiliki ciri-ciri kaki dikepala, tubuh tertutup dengan mantel yang tebal. Kepala jelas, mulut dengan 2 rahang dari kitin dikelilingi 8-10 tentakel. Hewan jantan satu atau beberapa tentakel berubah bentuk hectocotylus atau spandiks. Contoh yang kami ambil dari kelas cephallopoda adalah cumi-cumi (Loligo sp) seperti yang terlihat pada gambar 2. Loligo sp memiliki ciri-ciri yaitu cangkang putih transparan berbentuk pena atau bulu terbuat kitin dan terdapat di dalam mantel. Tubuh panjang, langsing denagn bagian belakang meruncing. Mantel putih dengan binti merah ungu sampai kehitaman dan diselubungi oleh selaput tipis berlendir. Pada kedua sisi bagian dorsal mantel terdapat sirip lateral berbentuk segitiga. Kepala besar dengan 8 lengan dan 2 tentakel panjang. Permukaan lengan bagian dalm dilengkapi dengan batil isap, sedangkan pada tentakel batil isap hanya terdapat di ujung-ujungnya.. Mengeluarkan tinta berwarna hitam kecoklatan jika terancam keamanannya.

Gambar 2. Loligo sp
                                            Sumber : Internet
            Ketiga, kami mengamati kelas pelecypoda (bivalvia) memiliki ciri-ciri yaitu cangakang 2 buah yang setangkup dengan bentuk yang bervariasi. Tidak berkepala dan tidak bermulut. Kaki berbentuk kapak dengan insang berlapis-lapis terletak di antara mantel. Cangkang dapat ditutup buka dengan mengendurkan dan mengencangkan otot adductor dan refraktornya. Membenamkan diri, menempel dan berenang bebas.
            Pada kelas pelecypoda (bivalvia) kami mengamati Anandara granosa seperti yang terdapat pada gambar 3. Anandara granosa memiliki ciri-ciri yaitu cangkang hampir bulat dengan ukuran lebar 3-4 cm atau lonjong berukuran 7-8 cm. Lapisan luar cangkang berwarna putih berselaputkan suatu lapisan berwarna coklat. Jalur radial yang berpusat kea rah umbo terlihat jelas. Pada Anandara granosa jalur tersebut terputus-putus dengan lapisan dalam cangkang umumnya berwarna putih keruh.

Gambar 3. Anandara granosa
                                             Sumber: Internet

            Proses terbentuknya mutiara pada filum molluska ada dua proses yaitu proses pembentukan secara alami dan pembentukan secara buatan. Proses pembentukan mutiara secara alami mutiara terbentuk dengan dua cara, yang pertama mutiara yang terbentuk secara alami, dan yang kedua terbentuk secara rekayasa atau istilahnya budidaya mutiara. pembentukan mutiara secara alami diduga karena faktor iritan atau karena masuknya benda padat kedalam mantel kerang sehingga benda padat ini akan terbungkus nacre, nacre adalah zat unik yang dimiliki kerang yang berfungsi sebagai pelindung tubuh, teori lain juga mengatakan mutiara juga terbentuk karena apabila adanya kerusakan pada bagian mantel dan cangkang kerang maka kerang akan menutup dan memperbaiki lubang tersebut dengan menggunakan zat nacre. proses ini sama dengan proses pembentukan tulang pada manusia. nacre ini lah yang disebut dengan Mother of pearls atau ibu dari mutiara. Akibat adanya partikel pasir atau zat asing yang masuk ke dalam cangkang tiram untuk menenangkan iritasi ini, kerang mulai mendepositokan lapis demi lapis, bahan shell Lapisan ini terdiri, dari kalsium karbonat. Setelah beberapa waktu pembentukan mutiara di dalam shell selesai. Mutiara yang terbentuk bulat, putih dan bersinar. Ini disebut mutiara murni. Namun, mutiara pada dasarnya tidak hanya berwarna putih saja. Warna mereka mungkin saja hitam, putih, rose, biru pucat, kuning, hijau, dan ungu.
            Pembentukan mutiara secara buatan, pembentukan mutiara secara rekayasa yaitu dengan cara menyisipkan nukleus bersama dengan sedikit irisan mantel dari kerang lain atau kerang donor lembaran mantel ini disebut dengan saibo, saibo dan inti nukleus kemudian dimasukkan melalui irisan kecil kedalam gonad melalui irisan dinding gonat tersebut.irisan pada dinding mantel ini bertujuan agar terjadinya biomineralisasi, yaitu penutupan dan pembentukan kantung mutiara atau Pear sact, operasi ini sangat rumit, banyak tahapan yang harus dijalani, termasuk melemahkan mutiara selama beberapa minggu untuk memudahkan saat melakukan operasi.
            Pemilihan kerang untuk donor saibo harus benar-benar diperhatikan, karena saibo inilah yang nantinya akan menjadi inti dari lapisan mutiara, dan dipercaya kualitas mutiara, kilauan dan warna mutiara sangat ditentukan oleh pemilihan saibo yang tepat.
            Molluska mempunyai peranan yang menguntungkan yaitu sumber makanan berprotein tinggi, perhiasan misalnya tiram mutiara, hiasan dan kancing misalnya cangkang tiram batu, dan bahan baku teraso misalnya cangkang Tridacna sp. Sedangkan peran molluska yang merugikan yaitu bekicot dan keong sawah yang merupakan hama dari tanaman, dan siput air adalah perantara fasciola hepatica.

    Simpulan dan Saran
Simpulan
            Filum molluska mempunyai beberapa kelas diantaranya kelas amphineura, monoplachopora, gastropoda, scaphopoda, pelecypoda (bivalvia), dan cephalopoda. Molluska adalah hewan bertubuh lunak dan tidak bersegmen. Kebanyakan bercangkang yang terbuat dari kitin atau kapur dan habitat teresterial, tawar, payau dan laut.

Saran
            Pengamatan mengenai filum molluska angat bermanfaat untuk mengetahui berbagai kelas darifilum molluska, ciri-cirinya, manfaat dan kerugian dar filum molluska. Kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diperlukan untuk perbaikan laporan selanjutnya.

Daftar Pustaka
Campbell, A, Neil. 2012. Biologi Edisi            Kedelapan Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Ismail, Taufiq. 2013. Kebiasaan Makan dan   Komposisi  Makanan Tiga Species      Cumi (Loligo edulis, Sepioteuthis             lessoniana dan Sepia officinalis) Hasil            Tangkapan nelayan dari Perairan Pantai          Utara Provinsi Aceh. Jurnal Depik. 2:2,         97-103.
Komala, Ratna. 2011. Morfometrik Kerang     Anandara granosa dan Anandara       antiquata Pada Wilayah Yang             Tereksplotasi Di Teluk Lada Perairan Selat Sunda. Jurnal Pertanian. 1:1, 14-           19.
Riniatsih, Ita. 2009. Substrat Dasar dan           Parameter Oseanografi Sebagai            Penentu Keberadaan Gastropoda dan      Bivalvia di Pantai Skluke Kabupaten   Rembang. Jurnal Ilmu Kelautan. 14:1,            50-59.
Subani, Waluyo. 2009. Potensi dan Penyebaran          Sumberdaya Molluska dan Teripang.   Jurnal Ilmu Kelautan. 7:3, 1-15.







Stomata

Stomata

Nailu Sa’dah

                                                              Abstrak       
Stomata merupakan derivat epidermis dengan struktur khusus yang berfungsi sebagai tempat sirkulasi udara antara jaringan dengan udara antara jaringan dengan udara luar. Stomata banyak terdapat pada daun, juga dijumpai pada batang terutama  pada batang muda. Stomata memilki struktur khusus yang sesuai dengan fungsinya yaitu memiliki celah stomata yang diapit oleh sel penutup dan satu sel penutup dikelilingi oleh sel tetangga.
Bila  ditinjau letak sel tetangga terhadap sel penutup maka stomata pada dicotyledon dibedakan menjadi empat yaitu stoma anomositik, anositik, parasitic, dan diasitik. Berdasarkan letak sel terhadap sel penutup terhadap sel epidermis, stoma dibedakan atas dua tipe yaitu stoma kriptopor yaitu stoma dengan sel penutupnya lebih rendah dari sel epidermis, dan stoma fenoropor yaitu stoma dengan sel penutupnya sama tinggi dengan sel epidermis. Sedangkan pada jenis tumbuhan rumput (monokotil) memiliki stoma denga tipe yang berbeda yaitu stoma memiliki tipe sel penutup yang penjang seperti halter. Kedua ujungnya membulat, masing-masing sel penutup memiiliki sel tetangga yang letaknya sejajar dengans sel penutup. Tujuannya untuk mengetahui macam-macam bentuk stomata pada dikotil dan monokotil, serta dapat mebedakan antara stoma diasitik, parasiti, anositik dan anomositik.

Kata kunci: stomata, anomositik, anositik, diasitik, parasitic, kriptopor dan fenoropor.

Abstract
            Stomata are derivatives of the epidermis with a special structure that serves as a place with air circulation between air network between the network with the outside air. There are many stomata on leaves, also found in the trunk, especially on young stems. Stomata have the special structure in accordance with its function is to have a crack stomatal cells flanked by a cover and a cover cell surrounded by neighboring cells.
When viewed layout of neighboring cells to cover the cells of stomata on dicotyledon divided into four, namely stoma anomositik, anositik, parasitic, and diasitik. Based on the location of the cell to the cell cover against epidermal cells, stoma divided into two types: namely kriptopor stoma stoma with lower lid cells of epidermal cells, and stoma fenoropor that the same stoma cells with high lid with epidermal cells. While on the plant species of grasses (monocots) have different types of stoma premises which have a stoma cover penjang cell types such as halter. Both ends rounded, each cell cover memiiliki neighboring cells that is located parallel to the cell dengans cover. The goal is to find out the various forms of stomata in dicots and monocots, and can be contrasted the stoma diasitik, parasiti, anositik and anomositik.
Keywords: stomata, anomositik, anisositik, diasitik, parasitic, kriptofor and faneropor.        


Pendahuluan
            Stomata adalah celah diantara epidermis yang diapit oleh 2 sel epidermis khusus yang disebut sel penutup. Di dekat sel penutup terdapat sel-sel yang mengelilinginya disebut sel tetangga. Sel penutup dapat membuka dan menutup sesuai dengan kebutuhan tanamaan akan transpirasinya. Sedangkan sel-sel tetangga turuk dalamq perubahan osmotic yang berhubungan dengan pergerakan sel-sel penutup. Stomata terdapat pada semua bagian tumbuhan yang berdedah keudara, tetpi banyak terdapat pada daun. (Haryanti, 2010, p. 21).
            Pengaruh Poliploidi pada berbagai kelompok tumbuhan bervariasi, tetapi ada satu akibat polipoidi yang tetap adalah adanya penambahan ukuran sel. Poliploidi berhubungan dengan perubahan densitas dan ukuran stomata menyatakan bahwa ukuran stomata spora cenderung meningkat pada tumbuhan paku poliploid. Poliploid merupakan gejala yang umum yang tersebar luas dalam tumbuhan. Meningkatnya peristiwa poliploidi dan teradaptasinya tumbuhan berderajat tinggi karena turunnya temperature. (Perwati, 2009, p. 39).
            Stomata pada tumbuhan pada umumnya membuka pada saat hari terang. Sehingga memungkinkan masuknya karbon dioksida yang diperlukan untuk fotosintesis pada siang hari dan penutup berlangsung bertahap menjelang sore hari. Stomata akan menutup lebih cepat jika tanaman ditempatkan pada ruang gelap secara tiba-tiba. Optimalisasi pembukaan stomata dipacu dengan cara  tanaman disiram terlebih dahulu sebelum dilakukan pemupukan. Hal ini akan mempengaruhi turgor sel penutp, sehingga panajng dan lebar porusnya bertambah seiring dengan adanya perubahan intensitas cahaya matahari setiap hari. (Meirina, 2009, p.18).
            Ruas batang tanaman lebih panjang tersusun dari sel-sel berdinding tipis, ruang anatar sel lebih besar, jaringan pengangkut dan penguat lebih sedikit. Daun berukuran lebih besar, sel epidermis tipis, tetapi jumlah daun lebih sedikit ruang antar sel lebih banyak. Pecobaan dengan daun iris yang ditumbuhkan pada intensitas yang berbeda-beda menunjukkan bahwa jumlah stomata berkurang dengan menurunnya intesitas cahaya. stomata tersebar pada jarak yang kurang sama, jarak melebar khas bagi spesies tumbuhan tertentu dan sisi daun. (Sri, 2010, p. 42).
            Pada daun terdapat selaput sel epidermis yang ditutupi oleh kutin. Epidermis dilubangi dengan stomata atau mulut daun. Stomata merupakan organ fotosintesis yang berfungsi secara fisiologis terutama untuk transpirasi dan respirasi selama proses fotosintesis. Oleh karena itu, aktivitas  fotosintesis sangat bergantung antara lain pada pembukaan dan penutupan stomata. Selain melalui stomata, transpirasi juga dapat berlangsung melalui kutikula. namun, transpirasi melalui stomata lebih banyak daripada melalui kutikula epidermis. (Palit, 2008,p. 1).

Metode/Cara Kerja
Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilakukan di Laboratorium Pendidikan Biologi FKIP Universitas Syiah Kuala Darussalam Banda Aceh pada tanggal 28 Oktober 2016.
Target/Subjek/Populasi/Sampel
            Bahan yang digunakan adalah penampang paradermis permukaan bawah daun alpukat (Perseamericana) dalam air, Penampang pardermal permukaan bawah daun cabe (Capsicum sp), paradermal permukaan bawah daun Allamanda chartartica, penampang melintang daun Rhoe discolor  dalam air, penampang melintang daun Ficus elastica dalam air dan penampang paradermal daun Zea mays dalam air.Prosedur
Percobaan 1
Mengamati stomata anomositik: 1) Di buat sayatan paradermal permukaan bawah daun alpokat, ditempelkan pada kaca objek yang telah diberi setetes air, lalu ditutup dengan kaca penutup dan diamati di bawah mikroskop. 2) digambar beberapa sel epidermis yang ada memiliki stomata. 3) Ditujukkan bagian-bagian: sel epidermis daun, sel tetangga, sel penutup, celah stomata, kloroplas dalam sel penutup.
Percobaan 2
mengamati stomata anositik: 1) Dibuat sayatan epidermis permukaan bawah daun cabe, ditempelkan pada kaca objek yang telah diberi setetes air, lalu ditutup dengan kaca penutup dan diamati dibawah mikroskop. 2) Digambar beberapa sel epidermis yang ada memiliki stomata. 3) Ditunjukkan bagian-bagian: sel epidermis daun, sel tetangga, sel penutup, celah stomata, kloroplas dalam sel penutup.
Percobaaan 3
Mengamati stomata parasitic : 1) Dibuat sayatan paradermal permukaan bawah daun Allamanda chartartica, ditempelkan pada kaca objek yang telah diberi setetes air, lalu ditutup dengan kaca penutup dan diamati dibawah mikroskop. 2) Digambar beberapa sel epidermis yang ada memiliki stomata. 3) Ditunjukkan bagian-bagian : sel-epidermis daun, sel tetangga, sel penutup, celah stomata, kloroplas daun sel penutup. 4) Disebutkan tipe stomata apa dan alasannya. 5) Apa peranan tipe stomata dalam taksonom tumbuhan.
Percobaan 4
Mengamati stomata fanorophor: 1) Dibuat sayatan melintang daun Rhoe discolor, ditempelkan pada kaca objek yang telah diberi setetes air. lalu ditutup dengan kaca penutup dan diamati di bawah mikroskop. 2) Digambar beberapa sel epidermis yang ada memiliki stomata dan jaringan yang ada dibawah epidermis teersebut. 3) Ditunjukkan bagian-bagian stomata dan jaringan yang ada disekitarnya sebagai berikut: sel epidermis daun, sel tetangga, sel penutup, celah stomata, kloroplas dalam sel penutup, rongga udara, lapisan kutikula epidermis daun, serta disebutkann tipe sstomata apa dan apa alasannya.
Percobaan 5
mengamati tipe kriptophor: 1) Dibuat sayatan melintang Ficus elastica ditempelkan pada kaca obejk yang telah diberi setetes air lalu ditutup dengan kaca penutup dan diamati di bawha mikroskop. 2) Digambar sayatan melintang daun Ficius elastic beberapa sel epidermis yanga da memiliki stomata dan jaringan yang ada dibawha epidermis. 3) Ditunjukkan bagian-bagian stomata dan jaringanyang ada disekitarnya sebagai berikut: sel epidermis daun, sel tetangga, sel penutup, celah stomata, kloroplas dalm sel penutup, ronggau udara luar, rongga udar dalam, lapisan kutikula epidermis daun, jaringan palisade dan jaring bunga karang.
Percobaan 6
Mengamati struktur stomata pada tumbuhan monokotil: 1) Dibuat sayatan melintang paradermal permukaan bawah daun jagung, ditempelkan pada kaca objek yang telah diberi setetes air, lalu ditutup dengan kaca penutup dan diamati di bawah mikroskop. 2) Digambar beberapa sel epidermis yang diamati dan memiliki stomata. 3) Ditunjukkan bagian-bagian stomata dans el lainnya sebagai berikut: sel epidermis, sel tetangga stomata, sel penutup stomata, celah stomata, kloroplas sel penutup dan sel kersik epidermis.

Hasil dan Pembahasan
            Dalam pengamatan ini kami melihat berbagai bentuk dari stomata. Stomata merupakan celah dalam epidermis yang dibatasi oleh dua sel epidermis yang khusus, yakni sel penutup.
            Dengan mengubah bentuknya, sel penutup mengatur pelebaran dan penyempitan celah. Sel yang mengelilingi stoma dapat berbentuk sama atau berbeda dengan sel epidermis lainnya. Sel tetangga adalah sel yang  berbeda bentuk dan berbeda pula isinya. Sel tetangga berperan dalam penebalan osmotik yang menyebabkan gerakansel penutup yang mengatur celah lebar.
            Stomata banyak terdapat pada bagian tumbuhan di atas tanah, yang paling banyak ditemuakn pada daun. Pada daun, stomata ditemukan di kedua permukaan daun atau pada satu muka saja, biasanya pada permukaan bawah. Sel penutup dapat terletak sama tinggi dengan sel epidermis lainnya, atau dapat lebih tinggi atau lebih rendah dari permukaan daunn. Pada dikotill, sel penutup biasanya berbentuk lengkung seperti biji kacang merah atau ginjal yang bila dilihat dari atas.
            Pada bagain dinding, atau bagian atas dan bagaian bawah dinding yang berhadapan dengan celh., terdapat tonjolan yang terdiri atas dan bagian bawah dinding berhadapan dengan celah, terdapat tonjolan yang terdiri dari senyawa yang ada di dinding. Di sebelah luar, sel dilapisi oleh kutikula yang membatasi celah stoma, serta ruang stoma di bawahnya. Setiap sel penutup memiliki inti yang jelas dan kloroplas yang secara berskala menghasilkan pati.
            Ada beberapa tipe stomata pada tumbuhan yatu : anomositik, anositik, parasitic dan diasitik.
            Stomata anomositik berdasarkan pengamatan yang telah kami lakukan itu terdapat pada penampang paradermis permukaan bawah daun alpokat (Perseaamericana) sel penutup dikelilingi oleh sejumlah sel yang tidak berbeda ukuran dan bentuknya dari sel epidermis lainnya atau sel tetangga tidak beraturan.
            Pada permukaan bawah daun Allamanda cathartica  terdapat stomata parasitic yaitu setiap sel penutup diiringi sebuah sel tetangga atau lebih dengan sumbu panjang sel tetangga itu sejajar sumbu sel penutup serta celah atau sel tetangga sejajar dengan sel penutup.
Gambar 1. Allamanda cathartica. Stomta Parasitik
            Pada melintang daun Rhoe discolor itu terdapat stomata fanorophor yaitu stomata dengn sel penutupnya sama tinggi dengan sel epidermis.
Gambar 2. Rhoe discolor stomata fanorophor.
            Kemudian pada penampang melintang daun Ficus elastica itu terdapat stomata kriptophor yaitu stoma dengan sel penutupnya lebih rendah dari sel epidermis.
Gambar 3. Ficus Elastica stomata kriptophor

Simpulan dan Saran
Simpulan
            Stoma dibedakan menjadi : stoma diasitik yaitu se tetangga sejajar dengan sel penutup, stoma parasitic yaitu sel tetangga sejajar dengan sel penutup, stoam anomositik yaitu sel tetangga tidak beraturan dan toma anisositik yaitu memiliki lebh dari dua sel tetangga dengan pola sel yang tidak beratura.
            berdasarkan letak sel penutup terhadap sel epidemis dibedakan menjadi dua yaitu kriptopor dan fenopor.

Saran
            Pengamatan  mengenai bentuk-bentuk stomata sangat berguna untuk dapat mengetahui perbedaan di antara beberapa ebntuk stomata pada tumbuhan. Kritik dan saran yang bersifat emmbangun sangat dibutuhkan untuk perbaikan laporan selanjutnya

Daftar Pustaka
Haryanti, Sri. Jumlah dan Distribusi    Stomata pada Daun Beberapa Species Tanaman Dikotil dan Monokotil. Jurnal Buletin Anatomi           dan Fisiologi.18:2, 21-28.
Meirina, Tetrinica. 2009. Optimalisasi             Pembukaan Porus Stomata Daun         Kedelai (Gylcine max L Merrl)             Pada Pagi dan Sore. Jurnal Bioma.      11:1, 18-23.
Palit, J, Janne. Teknik Perhitungan Jumalh      Stomata Pada Kultivar Kelapa.            Jurnal Buletin Teknik Pertanian.             13:1, 1-3.
Perwati, Khotim, Lilih. 2009. Analisis             Derajat Ploidi dan Pengaruhnya           Terhadap Variasi Ukuran Stomata             dan Spora pada Adiantum        raddianum. Jurnal Bioma. 11:2,          38-44.
Sri. 2010. Pengaruh Naungan yang      Berbeda terhadap Jumlah        Stomata dan Ukuran Porus      Daun Zephyranthes rosea   Lindl.   Jurnal Buletin Anatomi            dan      Fisiologi. 18:1, 41-48.



 Makalah gizi dan kesehatan
ZAT GIZI UTAMA FUNGSI DAN SUMBERNYA
D
I
S
U
S
U
N
Oleh:
Kelompok III

Lisa Rauzatul Maretia                1506103010037
Nailu Sa’dah                              1506103010007
Okta Prisma Dyante                   1600103010070
Nurul Syaqinah Maha                1506103010055
Ashil Ulayya                              1506103010009

Pembimbing:
Dr. Hafnati Rahmatan M,Si.

http://unsyiah.ac.id/uploads/images/berita/unsyiah.jpg






FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM, BANDA ACEH
2015

KATA PENGANTAR
 


Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul “Zat Gizi Utama, Fungsi dan Sumbernya” ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Makalah ini disusun berdasarkan berbagai sumber yang relevan dengan materi yang disajikan dalam makalah ini. Adapun materi yang dipaparkan adalah mengenai pengertian gizi, zat gizi utama, fungsi dan sumbernya. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat konstruktif sangat penulis harapkan guna kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata penulis ucapkan terima kasih, semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis maupun bagi para  pembacanya.

                                                Banda Aceh, 29 September 2016
 
 
Penyusun








DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ...............................................................................          i
DAFTAR ISI ...............................................................................................         ii

BAB I   PENDAHULUAN ........................................................................         1
              1.1 Latar Belakang  .........................................................................         1
              1.2 Tujuan Penulisan........................................................................         2
              1.3 Rumusan Penulisan ...................................................................         2
              1.4 Manfaat Penulisan .....................................................................         2

BAB II  PEMBAHASAN ...........................................................................         3
              2.1  Pengertian Gizi .........................................................................         3
              2.2  Zat Gizi Utama ........................................................................         4
              2.3 Macam-Macam Zat Gizi Utama ...............................................         7
                     2.3.1 KARBOHIDRAT  .........................................................         7
                              A. Pengertian Karbohidrat...............................................         7
                              B. Jenis Karbohidrat ........................................................         8
                              C. Struktur Karbohidrat ..................................................       11
                              D. Sifat Umum Karbohidrat ............................................       12
                              E. Sumber Karbohidrat ....................................................       12
                              F. Fungsi Karbohidrat .....................................................       15
                              G. Metabolisme Karbohidrat ...........................................       16
                              H. Penyakit Akibat  Kekurangan Dan Kelebihan
                                   Karbohidat...................................................................       16

                     2.3.2 PROTEIN .......................................................................       17
                              A. Pengertian Protein ......................................................       17
                              B. Struktur Protein ..........................................................       17
                              C. Protein Berdasarkan Kompenen dan Sumbernya .......       18
                              D. Klasifikasi Protein ......................................................       19
                              E. Komposisi Kimia Protein ............................................       19
                              F. Ciri- Ciri Molekul Protein ............................................       19
                              G. Fungsi Protein .............................................................       19
                              H. Akibat Kekurangan dan Kelebihan Protein ................       20

                     2.3.3 LEMAK ..........................................................................       20
                              A. Pengertian Lemak .......................................................       20
                              B. Struktur Lemak ...........................................................       21
                              C. Sumber Lemak ............................................................       21
                              D. Jenis-Jenis Lemak .......................................................       23
                              E. Fungsi Lemak ..............................................................       24
                              F. Pencernaan Lemak.......................................................       24
                              G. Penyakit Akibat Kekurangan dan Kelebihan Lemak..       24
               
                     2.3.4. VITAMIN ......................................................................       24
                               A. Pengertian Vitamin ....................................................       24
                               B. Jenis dan Sumber Vitamin .........................................       25
                               C. Fungsi Vitamin ..........................................................       29

                     2.3.5 MINERAL ......................................................................       30
                               A. Pengertian Mineral .....................................................       30
                               B. Penggolongan Mineral ...............................................       30
                               C. Jenis dan Fungsi Mineral ...........................................       31

                     2.3.6 AIR .................................................................................       32
                               A. Pengertian Air ............................................................       32
                               B. Jenis dan Sumber air ..................................................       32
                               C. Fungsi Air ..................................................................       32
             
BAB III       PENUTUP ..............................................................................       33
              3.1 Kesimpulan ...............................................................................       33

DAFTAR PUSTAKA




BAB I
PENDAHULUAN

1.1              Latar Belakang
Di dalam ilmu gizi terdapat dua komponen penting yang menjadi pusat perhatian, ialah makanan dan kesehatan tubuh. Makanan mengandung zat-zat gizi yang sangat diperlukan oleh tubuh untuk melakukan fungsi optimalnya, zat gizi itu bisa berupa zat gizi makro maupun mikro. Sedangkan kesehatan tubuh bisa dilihat dari status gizi yang dibedakan menjadi gizi buruk, kurang, baik, dan lebih.
Zat makanan merupakan satuan komponen yang menyusun bahan makanan. Namun, haruslah dapat dibedakan antara zat makan dan bahan makanan tersebut. Bahan makanan dapat juga disebut komoditas pangan dalam perdagangan, ialah apa yang kita beli, kita masak, dan kita susun sebagai hidangan. Sedangkan zat makanan bahan dasar menurut ilmu gizi adalah mencakup komponen penyusun bahan makanan, antara lain adalah : karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan air.
Karbohidrat merupakan sumber kalori utama bagi hampir seluruh penduduk di dunia khususnya bagi penduduk negara yang berkembang. Karbohidrat berguna untuk mencegah pemecahan protein tubuh yang berlebihan dan membantu metabolisme lemak dan protein.
Seperti halnya karbohidrat, lemak merupakan sumber energi bagi tubuh. Lemak mempunyai fungsi untuk penghasil energi, sebagai penghasil lemak esensial, dan lain-lain. Begitu juga dengan protein, protein merupakan suatu zat yang sangat penting bagi tubuh, karena zat ini berfungsi sebagai zat pembangun dan pengatur.
Vitamin sendiri sudah dikenal sejak awal abad ke 20. Sejak tahun 1887-1905 muncul penelitian-penelitian dengan makanan yang dimurnikan dan makanan utuh. Dengan hasil: ditemukan suatu zat aktif dalam makanan yang tidak tergolong zat gizi utama dan berperan dalam pencegahan penyakit (Scurvy dan Rickets). Pada tahun 1912, Funk mengusulkan memberi nama vitamine untuk zat tersebut. Tahun 1920, vitamin diganti menjadi vitamine dan diakui sebagai zat esensial.Vitamin merupakan suatu molekul organic yang sangat diperlukan oleh tubuh untuk proses metabolisme dan pertumbuhan yang normal. Vitamin-itamin tidak dapat dibuat oleh tubuh manusia dalam jumlah yang sangat cukup, oleh karena itu harus diperoleh dari bahan panganan yang dikonsumsi.
Mineral merupakan unsure isensial bagi fungsi normal sebagian enzim dan sangat penting dalam pengendalian komposisi cairan tubuh 65% adalah air dalam bobot tubuh.

1.2     Tujuan Penulisan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
·      Mengetahui apa yang dimaksud dengan zat gizi utama
·      Mengetahui jenis-jenis zat gizi
·      Mengetahui sifat-sifat pada zat gizi
·      Mengetahui fungsi zat gizi
·      Mengetahui sumber-sumber pada zat gizi

1.3     Rumusan Masalah
Manfaat dari pembuatan makalah ini adalah:
·      Dapat memahami apa yang dimaksud dengan zat gizi utama
·      Dapat memahami jenis-jenis zat gizi
·      Dapat memahami sifat-sifat pada zat gizi
·      Dapat memahami fungsi zat gizi
·      Dapat memahami sumber-sumber pada zat gizi

1.4     Manfaat Penulisan
·      Apa yang dimaksud dengan zat gizi utama?
·      Apa saja jenis-jenis dari zat gizi?
·      Sifat apa yang dimiliki oleh masing-masing jenis zat gizi?
·      Apakah fungsi dari zat gizi tersebut?
·      Dari mana sumber zat gizi?






BAB II
PEMBAHASAN
2.1       Pengertian Gizi
Gizi berasal dari dialek dalam bahasa Mesir yang berarti "makanan". Kata "gizi" adalah terjemahan dari kata dalam Bahasa Inggris yaitu "nutrition" yang apabila diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia menjadi "nutrisi". Gizi dapat dideskripsikan sebagai sebuah hal yang mempengaruhi proses perubahan berbagai macam makanan yang masuk ke tubuh, sehingga dapat mempertahankan kehidupan. Namun, pengertian gizi sangat luas, bukan hanya tentang berbagai jenis pangan serta kegunaannya untuk tubuh, akan tetapi juga mengenai berbagai cara dalam memperoleh, mengolah, dan mempertimbakan supaya tubuh tetap terjaga kesehatannya. Ilmu yang mempelajari tentang gizi yaitu ilmu gizi.
Pengertian Gizi
Ilmu gizi merupakan suatu ilmu yang mempelajari tentang zat gizi yang terkandung dalam makanan serta penggunaanya dalam tubuh, yang meliputi penyerapan, interaksi, penyimpanan, pemasukan, pencernaan, pengangkutan atau transpor, metabolisme, dan pengeluaran, yang semuanya tergolong dalam proses zat gizi dalam tubuh. Untuk lebih lengkapnya, berikut pengertian gizi menurut para ahli:
1.      Sediaoetama, 1997 (dalam Santoso, 2004)
Gizi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya, yaitu menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan serta mengatur proses-proses kehidupan (Almatsier, 2005).


2.      Tuti Sunardi
Pengertian gizi merupaan kondisi yang dapat menciptakan suatu pengaruh terhadap proses perubahan berbagai macam makanan guna mempertahankan hidup.
3.      Joyce James, Helen Swain, dan Colin Baker
Pengertian gizi ialah suatu unsur kimia yang terkandung dalam makanan dan dapat untuk dimanfaatkan bagi tubuh yang dijadikan sebagai sumber energi.
4.      Chairinniza K. Graha
Pengertian gizi merupakan unsur yang ada di dalam suatu makanan, yang mana unsur-unsur tersebut memberikan berbagai manfaat untuk tubuh yang mengkonsumsinya sehingga dapat membuat badan menjadi sehat.
5.      Nirmala Devi
Pengertian gizi merupaan suatu inti makanan yang dapat untuk dimanfaatkan guna memperbaiki dan memelihara jaringan tubuh manusia.

2.2       Zat Gizi Utama
Zat gizi meliputi pengertian yang luas, tak hanya mengenai jenis-jenis pangan dan gunanya bagi badan melainkan juga mengenai cara-cara memperoleh serta mengolah dan mempertimbakan agar tubuh tetap sehat.
Zat gizi atau nutrient adalah elemen yang ada dalam makanan yang dapat dimanfaatkan secara langsung dalam tubuh seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air. Zat gizi merupakan substansi yang diperoleh dari makanan dan digunakan untuk pertumbuhan, pemeliharaan, dan perbaikan jaringan tubuh. Zat gizi dapat dibagi menjadi zat gizi organik dan zat gizi anorganik. Zat gizi organik terdiri dari karbohidrat, lemak, protein, dan vitamin. Sedangkan zat gizi anorganik terdiri dari mineral dan air. Selain itu, zat gizi dapat dikelompokkan berdasarkan sumbernya, berdasarkan fungsinya, dan berdasarkan jumlahnya.
Zat gizi berdasarkan sumbernya terbagi menjadi dua, yaitu:
ü   Nabati: Sumber zat gizi yang berasal dari tumbuh-tumbuhan.
ü   Hewani: Sumber zat gizi yang berasal dari hewan.
Zat gizi berdasarkan fungsinya bagi tubuh dapat kita kategorikan menjadi:
ü   Sumber tenaga bagi tumbuh: Zat gizi yang tergolong sumber tenaga adalah karbohidrat, lemak, dan protein.
ü   Pembangun dan penjaga tubuh: Zat gizi yang berfungsi sebagai pembangun dan penjaga tumbuh adalah protein, lemak, mineral, dan vitamin.
ü   Pengatur proses kerja di dalam tubuh: Zat gizi yang diperlukan untuk mengatur proses metabolisme di dalam tubuh adalah protein, mineral, vitamin, dan air.
Kelebihan zat makanan juga menyebabkan berbagai penyakit. Kekurangan umumnya mencakup protein dan karbohidrat, serta vitamin dan mineral. Sedangkan kelebihan umumnya berkaitan dengan konsumsi lemak, protein, dan gula.

Zat gizi berdasarkan jumlah yang dibutuhkan oleh tubuh terbagi menjadi dua yaitu:
a)             Zat gizi makro:  Zat gizi makro adalah zat gizi yang dibutuhkan dalam jumlah besar dengan satuan gram yang di butuhkan oleh tubuh. Zat gizi makro yang dibutuhkan oleh tubuh adalah karbohidrat, lemak, dan protein.
b)             Zat gizi mikro:  Zat gizi mikro adalah zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah kecil atau sedikit. Zat gizi yang termasuk dalam kelompok zat gizi mikro adalah mineral dan vitamin. Zat gizi mikro menggunakan satuan mg untuk sebagian besar mineral dan vitamin.




Fungsi Zat Gizi
Fungsi zat gizi adalah sebagai berikut: 
ü  Sebagai sumber energi 
ü  Memperbaiki sel-sel rusak
ü   Sebagai sumber pertumbuhan dan perkembangan 
ü  Mempertahankan fungsi pada organ tubuh 
ü  Menjaga keseimbangan pada metabolisme 
ü  Pengatur dan pendukung dari proses metabolism
ü  Membentuk sel-sel pada jaringan tubuh













2.3         Macam-Macam Zat Gizi Utama


Macam-Macam Zat Gizi
Zat Gizi Makro
2.3.1             KARBOHIDRAT (CN (H2N)N)
A.     Pengertian Karbohidrat
Karbohidrat merupakan komponen pangan yang menjadi sumber energi utama dan sumber serat makanan. Komponen ini disusun oleh tiga unsur utama yaitu, Karbon (C), Hidrogen (H) dan Oksigen (O) dan pada umumnya unsur Hidrogen dan oksigen dalam komposisi menghasilkan H2O.
Di dalam tubuh karbohidrat dapat dibentuk dari beberapa asam amino dan sebagian dari gliserol lemak. Akan tetapi sebagian besar karbohidrat diperoleh dari bahan makanan yang dikonsumsi sehari-hari, terutama sumber bahan makan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan.Sumber karbohidrat nabati dalam glikogen bentuk glikogen, hanya dijumpai pada otot dan hati dan karbohidrat dalam bentuk laktosa hanya dijumpai di dalam susu. Pada tumbuh-tumbuhan, karbohidrat di bentuk dari basil reaksi CO2 dan H2O melalui proses foto sintese di dalam sel-sel tumbuh-tumbuhan yang mengandung hijau daun (klorofil). Matahari merupakan sumber dari seluruh kehidupan, tanpa matahari tanda-tanda dari kehidupan tidak akan dijumpai. Reaksi fotosintese sinar matahari :
6 CO2 + 6 H2O à C6 H12 O6 + 6 O2
Pada proses fotosintesis, klorofil pada tumbuh-tumbuhan akan menyerap dan menggunakan energi matahari untuk membentuk karbohidrat dengan bahan utama CO2 dari udara dan air (H2O) yang berasal dari tanah.
B.                 Jenis Karbohidrat
Karbohidrat Sederhana
a.        Monosakrida
Karbohidrat yang paling sederhana (simple sugar), oleh karena tidak bisa lagi dihidrolisa. Monosakarida larut di dalam air dan rasanya manis, sehingga secara umum disebut juga gula. Penamaan kimianya selalu berakhiran -osa. Dalam Ilmu Gizi hanya ada tiga jenis monosakarida yang penting yaitu, glukosa, fruktosa dan galaktosa.
ü  Glukosa
Terkadang orang menyebutnya gula anggur ataupun dekstrosa. Banyak dijumpai di alam, terutama pada buah-buahan, sayur-sayuran, madu, sirup jagung dan tetes tebu. Di dalam tubuh glukosa didapat dari hasil akhir pencemaan amilum, sukrosa, maltosa dan laktosa. Glukosa dijumpai di dalam aliran darah (disebut Kadar Gula Darah) dan berfungsi sebagai penyedia energi bagi seluruh sel-sel dan jaringan tubuh. Pada keadaan fisiologis Kadar Gula Darah sekitar 80-120 mg %. Kadar gula darah dapat meningkat melebihi normal disebut hiperglikemia, keadaan ini dijumpai pada penderita Diabetes Mellitus.
ü  Fruktosa
Disebut juga gula buah ataupun levulosa. Merupakan jenis sakarida yang paling manis, banyak dijjumpai pada mahkota bunga, madu dan hasil hidrolisa dari gula tebu. Di dalam tubuh fruktosa didapat dari hasil pemecahan sukrosa.
ü  Galaktosa
Tidak dijumpai dalam bentuk bebas di alam, galaktosa yang ada di dalam tubuh merupakan hasil hidrolisa dari laktosa.
b.       Disakarida
Disakarida merupakan jenis karbohidrat yang banyak dikonsumsi manusia seharii-hari. Setiap molekul disakarida akan terbentuk dari gabungan 2 molekul monosakarida. Disakarida terdapat 3 jenis yaitu sukrosa, maltosa dan laktosa.
ü  Sukrosa
Adalah gula yang kita pergunakan sehari-hari, sehingga lebih sering disebut gula meja (table sugar) atau gula pasir dan disebut juga gula invert. Mempunyai 2 (dua) molekul monosakarida yang terdiri dari satu molekul glukosa dan satu molekul fruktosa. Sumber: tebu (100% mengandung sukrosa), bit, gula nira (50%), jam, jelly.
ü  Maltosa
Mempunyai 2 (dua) molekul monosakarida yang terdiri dari dua molekul glukosa. Di dalam tubuh maltosa didapat dari hasil pemecahan amilum, lebih mudah dicema dan rasanya lebih enak dan nikmat. Dengan Jodium amilum akan berubah menjadi warna biru.
ü  Loktosa
Mempunyai 2 (dua) molekul monosakarida yang terdiri dari satu molekul glukosa dan satu molekul galaktosa. Laktosa kurang larut di dalam air.
                        c.       Gula alkohol
Gula alkohol terdapat di dalam  alam dan dapat pula dibuat secara sintesis. Ada 4 jenis gula alkohol yaitu sorbitol, manitol, dulsitol, dan inositol.
                        d.      Oligosakarida
Oligosakrida terdiri atas polimer 2 hingga 10 monosakarida. Ada beberapa jenis oligosakarida yaitu rafinosa, stakiosa, verbaskosa dan fruktan.


ü  Karbohidrat Kompleks
                        a.       Polisakarida
Merupakan senyawa karbohidrat kompleks, dapat mengandung lebih dari 60.000 molekul monosakarida yang tersusun membentuk rantai lurus ataupun bercabang. Polisakarida rasanya tawar (tidak manis), tidak seperti monosakarida dan disakarida. Di dalam Ilmu Gizi ada 3 (tiga) jenis yang ada hubungannya yaitu amilum, dekstrin, glikogen dan selulosa.
ü  Amilum (zat pati)
Merupakan sumber energi utama bagi orang dewasa di seluruh penduduk dunia, terutama di negara sedang berkembang oleh karena di konsumsi sebagai bahan makanan pokok. Sumber: umbi-umbian,serealia dan biji-bijian merupakan sumber amilum yang berlimpah ruah oleh karena mudah didapat untuk di konsumsi. Jagung, beras dan gandum kandungan amilurnnya lebih dari 70%, sedangkan pada kacang-kacangan sekitar 40%.
Amilum tidak larut di dalam air dingin, tetapi larut di dalam air panas membentuk cairan yang sangat pekat seperti pasta; peristiwa ini disebut “gelatinisasi”.
ü  Dekstrin
Merupakan zat antara dalam pemecahan amilum. Molekulnya lebih sederhana, lebih mudah larut di dalam air, denganjodium akan berubah menjadi wama merah.
ü  Glikogen
Glikogen merupakan “pati hewani”, terbentuk dari ikatan 1000 molekul, larut di dalam air (pati nabati tidak larut dalam air) dan bila bereaksi dengan iodium akan menghasilkan warna merah. Glikogen terdapat pada otot hewan, manusia dan ikan. Pada waktu hewan disembelih, terjadi kekejangan (rigor mortis) dan kemudian glikogen dipecah menjadi asam laktat selama post mortum. Sumber banyak terdapat pada kecambah, serealia, susu, sirup jagung (26%).
ü  Selulosa
Hampir 50% karbohidrat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan adalah selulosa, karena selulosa merupakan bagian yang terpenting dari dinding sel tumbuh-tumbuhan. Selulosa tidak dapat dicerna oleh tubuh manusia, oleh karena tidak ada enzim untuk memecah selulosa. Meskipun tidak dapat dicerna, selulosa berfungsi sebagai sumber serat yang dapat memperbesar volume dari feses, sehingga akan memperlancar defekasi.
C.           Struktur Karbohidrat
Ada tiga jenis representasi struktural karbohidrat, diantara nya :
a.             Struktur rantai terbuka ; bentuk rantai lurus panjang karbohidrat.
                                    



b.  Struktur hemi-asetal ; karbon ke-1 glukosa mengembun dengan gugus
     -OH dari karbon ke-5 untuk membentuk struktur cincin.


c.   Struktur Haworth ; struktur cincin piranosa.
D.           Sifat Umum Karbohidrat
a.       Karbohidrat adalah senyawa organik, mereka adalah aldehid atau keton dengan banyak gugus hidroksil.
b.      Karbohidrat bertindak sebagai cadangan energi, juga menyimpan bahan bakar, dan zat antar metabolisme.
c.       Ribosa dan gula deoksiribosa membentuk kerangka struktural dari materi genetik, DNA dan RNA.
d.      Polisakarida seperti selulosa adalah elemen struktural dalam dinding sel bakteri dan tumbuhan.
e.       Karbohidrat terkait dengan protein dan lipid yang memainkan peran penting dalam interaksi sel.

E.            Sumber Karbohidrat
Sumber karbohidrat adalah padi-padian atau serealia (beras, gandum, jagung, kentang dan sebagainya), umbi-umbian, kacang-kacang kering dan gula.
v  Tabel Bahan makanan sumber karbohidrat
Bahan makanan
KH……gr/100 bahan
Beras
76-80
Singkong
35
Gaplek
81
Ubi rambat
28
Jagung
64-74
Kentang
19
Gandum(terigu
77
Sagu
85

v  Sumber karbohidrat yang berasal dari hewani dan nabati

Bahan Pangan
KH Terutama Dalam Bentuk
Persen Energi Berasal dari KH
    HEWANI
Ikan
-
Dapat diabaikan
Kerang-Kerangan
Tiram
Glikogen
20-25
Kepiting
Udang
Glikogen
2-4
Daging
-
Dapat diabaikan
Hati(berbagai Hewan)
Glikogen
10
Susu
Sapi
Laktosa
30-50
Asi
Laktosa
50
NABATI
Biji-Bijian
Pati
65-90
Kentang
Pati
80
Buah-Buahan
Fluktosa,glukosa,sukrosa
80-95
Sayur-sayuran
Sukrosa,Amilum
60-90
Jamur
Amilum
40-50






a.       Padi/ beras putih adalah sumber karbohidrat yang kaya akan serat. Padi adalah makanan pokok sehari-hari bagi penduduk bagian barat indonesia yang cara mengkonsumsinya dengan menambahkan lauk atau pun sayur-sayuran.


b.       Beras merah
Beras merah mengandung serat yang sangat tinggi, nasi merah juga mengandung magnesium, zat besi, vitamin B, vitamin B2, vitamin B3 dan vitamin B6. Beras merah juga dapat mengurangi kolesterol jahat, tanpa mengurangi kolesterol baik. Beras merah juda dapat mengurangi resiko diabetes.
c.       Jagung
Jagung merupakan makanan pokok untuk madura dan nusa tenggara timur, rasanya yang manis membuat orang yang menyukainya. Jagung memiliki kandungan asam folat dan serat yang baik untuk tubuh.
d.      Singkong dan ubi jalar
Singkong dan ubi jalar adalah sumber karbohidrat yang sehat untuk penderita sakit maag, diabetes, masalah berat badan dan radang sendi. Nutrisi yang terkandung didalam nya adalah serat, mangan, tembaga, potasium, zat besi, vitamin A, vitamin C, dan vitamin B6. Ubi jalar juga kaya akan β-karoten yang merupakan antioksidan.
e.       Sagu
Sagu merupakan makanan pokok bagi penduduk di daerah maluku dan papua. Tanaman sagu biasanya tumbuh di daerah rawa-rawa, dan juga jarang di jumpai dibagian barat indonesia. Bentuk sagu seperti bubuk yang kemudian akan diolah menjadi bubur yang amat lengket yang biasa disebut dengan papeda.
f.        Kentang
Kentang memiliki kandungan pati yang tinggi, menyebabkan makanan ini menimbulkan rasa kenyang dan juga menghasilkan kalori yang cukup besar.
g.       Roti gandum
Roti dengan gandum utuh juga memiliki serat yang sangat bagus untuk tubuh.
h.       Kacang-kacangan
Kacang-kacangan seperti kacang hijau, kacang merah, kacang buncis, kacang panjang, kacang kedelai dan kacang polong ini kaya akan folic acid, serat, vitamin, protein juga karbohidrat kompleks. Kacang polong juga mengandung vitamin C, vitamin K, mangan, dan serat yang tinggi.
i.         Buah berry
Tingginya kadar vitamin C dan vitamin E, membuat jenis buah ini termasuk dalam karbohidrat sehat. Selain sumber vitamin,  fitonutrien dalam buah berry juga berfungsi sebagai antioksidan yang banyak memberikan maanfaat bagi tubuh.
j.         Buah apel
Buah apel adalah karbohidrat yang sehat dan rendah kalori. Nutrisi yang terkandung didalamnya seperti kalsium, vitamin C, vitamin A, folat, vitamin K dan kalium. Apel sangat di makan bagi penderita asma, mengurangi resiko kanker dan penyakit jantung serta menyehatkan pencernaan.
k.       Sayuran hijau
Bayam, kbi, brokoli dan semua jenis sayuran berdaun hijau merupakan sumber karbohidrat sehat dan berkalori rendah. Sayuran hijau juga mengandung kalsium dan vitamin K serta merupakan jenis karbohidrat yang direkomendasikan untuk penderita diabetes, nutrisi penting dari sayuran berdaun hijau adalah vitamin C, kalium, magnesium dan asam folat.

F.                 Fungsi Karbohidrat
a.       Sebagai sumber energi yang paling murah dibandingkan lemak maupun protein, setiap 1 gram karbohidrat mengasilkan 4 kkal
b.       Memberi volume pada isi usus dan melancarkan gerak peristaltik usus sehingga memudahkan membuang feses.
c.       Bagian struktur sel dalam bentuk  glikoprotein yang merupakan reseptor hormon.
d.      Simpanan energi dalam hati dan otot dalam bentuk glikogen yang mudah dimobilisasi.
e.       Merupakan komponen penyusun gen dalam inti sel yang amat penting dalam pewarisan sifat.
f.        Menjaga keseimbangan asam dan basa.
g.       Karbohidrat membantu dalam regulasi jaringan saraf dan merupakan sumber energi bagi otak.
h.       Penghemat protein dan pengatur metabolisme lemak.
i.         Memberi rasa manis pada makanan.
j.         Memberi aroma serta bentuk khas makanan.

G.               Metabolisme Karbohidrat
                  1.      Pencernaan Karbohidrat
Pencernaan karbohidrat dimulai dari mulut, makanan dikunyah bercampur dengan ludah yang mengandung enzim amilase (ptialin).
                  2.      Penyerapan Karbohidrat
Penyerapan karbohidrat dimulai di dalam duodenum, setelah terbentuk hasil pencernaan monodisakarida. Monosakarida yang dihasilkan ialah glukosa, fruktosa dan galaktosa semuanya termasuk molekul yang mengandung 6 buah atom karbon disebut geksosa.
                  3.      Transport dan Penimbunan Karbohidrat
Monosakarida yang telah diserap ke dalam sel epitel usus, diteruskan ke dalam cairan limphatik kemudian masuk ke dalam kapiler darah yang dialirkan lebih lanjut melalui vena portae ke dalam hati.
                  4.      Ekskresi Karbohidrat
Zat sisa dari pembakaran karbohidrat adalah CO2 dan H­2O.

H.                Penyakit Akibat Kekurangan dan Kelebihan Karbohidrat
Penyakit yang disebabkan oleh kekurangan atau ketidakseimbangan antara konsumsi dan kebutuhanenergidikenal dengan KEP (Kekurangan Energi dan Protein), malnutrisi, hypoglisemia (penyakit akibat kekurangan glukosa dalam darah), kerusakan jaringan dan penyakit yang sering menyerang balita yaitu penyakit marasmus. Sedangkan penyakit yang akan menyerang jika kelebihan mengkonsumsi karbohidrat ialah kelebihan berat badan atau obesitas.

2.3.2       PROTEIN
A.    Pengertian Protein
Protein berasal dari bahasa Yunani yaitu proteos, yang berarti yang utama atau yang didahulukan. Kata ini diperkenalkan oleh ahli kimia Belanda, Gerardus Mulder (1802-1880). Ia berpendapat bahwa protein adalah zat yang paling penting dalam setiap organisme.
Protein adalah komponen dasar sel dan dibutuhkan untuk pertumbuhan, penggantian dan perbaikan sel. Protein merupakan bahagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian terbesar tubuh sesudah air. Seperlima bagian tubuh adalah protein, separuhnya ada di dalam otot, seperlima di dalam tulang dan tulang rawan, sepersepuluh didalam kulit, dan selebihnya di dalam jaringan lain dan cairan tubuh.
B.     Struktur Protein       
Protein merupakan sekelompok senyawa organik yang didalamnya terdiri dari satu atau lebih polimer. Setiap polimer tersusun atas monomer yang disebut asam amino. Masing-masing asam amino mengandung satu atom karbon (C), yang mengikat satu atom hidrogen (H), satu gugus amin (NH2), satu gugus karboksil (-COOH), dan lain-lain (gugus R).
Dalam ilmu gizi protein diartikan sebagai suatu kelompok makromolekul berbentuk senyawa asam amino yang memiliki fungsi untuk zat pendorong metabolisme dan zat pembangun tubuh. Penemu protein adalah Jons Jakob Berzelius pada tahun 1838. Hingga saat ini protein merupakan molekul yang paling sering diteliti, sedangkan asal protein sendiri berasal dari makanan yang dikonsumsi setiap hari.

C.    Protein Berdasarkan Komponen dan Sumbernya
Karena fungsinya yang demikian banyak dan penting, membuat orang berusaha makan sebanyak-banyaknya protein. Selain protein merupakan semua komponen utama dari sel hidup, fungsi utama ialah sebagai pembentukan struktur sel, misalnya dalam rambut, wol, kolagen, jaringan penghubung, membran sel dan lain-lain. Protein dapat dibedakan menjadi dua:
a.          Berdasarkan Komponen
·         Protein bersahaja (simple protein).
·         Protein kompleks (complex protein, conjugated protein).
·         Protein derivat (protein derivative).
b.         Berdasarkan Sumber
·         Protein hewani.
Protein hewani merupakan protein sempurna karena mengandung asam amino esensial. Protein hewani dapat diperoleh dari daging, ikan , susu dan telur.
·         Protein nabati.
protein nabati merupakan protein tidak sempurna karena kandungan asam amino esensialnya kurang lengkap. Jumlahnya kurang untuk memenuhi keperluan tubuh, kecuali dari kacang-kacangan terutama kedelai. Protein nabati dapat diperoleh dari padi-padian, kacang-kacangan, dan sayuran.


D.    Klasifikasi Protein
Klasifikasi protein dapat pula dilakukan berdasarkan fungsi fisiologiknya, berhubungan dengan daya dukung bagi pertumbuhan badan bagi pemeliharaan jaringan:
1.      Protein sempurna.
2.      Protein setengah sempurna.
3.      Protein tidak sempurna.

E.     Komposisi Kimia Protein
Protein adalah molekul makro yang mempunyai berat molekul antara lima ribu hingga beberapa juta. Protein terdiri atas rantai panjang asam amino, yang terikat satu salam lain dalam ikatan peptida.

F.     Ciri-ciri Molekul Protein
ü  Berat molekulnya besar, ribuan sampai jutaan sehingga merupakan suatu makromolekul.
ü  Umumnya terdiri dari 20 macam asam amino.
ü  Terdapat ikatan kimia lain yang menyebabkan terbentuknya lengkungan-lengkungan rantai polipeptida menjadi struktur tiga dimensi protein.
ü  Strukturnya tidak stabil terhadap beberapa faktor seperti pH, radiasi, temperatur, medium pelarut organik dan deterjen.
ü  Umumnya raktif dan sangat spesifik, disebabkan terdapatnya gugusan samping yang reaktif dan susunan khas struktur makromolekulnya.

G.    Fungsi Protein
Protein berfungsi dan bergula sekali bagi makhluk hidup khususnya manusia, semua sumber-sumber protein dalam tubuh kita sangat baik untuk kesehatan manusia.
1)      Untuk pertumbuhan dan pemeliharaan.
2)      Untuk pembentukan ikatan-ikatan esensial tubuh.
3)      Untuk mengatur keseimbangan air dalam tubuh.
4)      Untuk memelihara netralitas tubuh.
5)      Untuk pembentukan antibodi.
6)      Untuk mengangkat zat-zat gizi.
7)      Sebagai sumber energi.
8)      Untuk membangun sel jaringan tubuh seorang bayi yang lahir dengan berat badan 3 kg.
9)      Untuk mengganti sel tubuh yang aus atau rusak.
10)  Untuk membuat air susu, enzim dan hormon air susu yang diberikan ibu kepada bayinya dibuat dari makanan ibu itu sendiri.
11)  Membuat protein darah, untuk mempertahankan tekanan osmose darah.
12)  Untuk menjaga keseimbangan asam basa dari cairan tubuh.
13)  Sebagai pemberi kalori.

H.    Akibat Kekurangan dan Kelebihan Protein
Penyakit yang menyerang tubuh jika mengonsumsi lebih dari 30% protein setiap harinyabisa menyebabkan terbentuknya keton, membuat ginjal bekerja lebih keras dan membuangnya keluar tubuh. Hal ini akan membebani ginjal dan juga bisa menggangu jantung akibat dehidrasi, tulang kehilangan kalsium, dan masa otot bisa hilang. Penyakit yang akan menyerang tubuh apabila tubuh kekurangan protein akan menyebabkan busung lapar karena protein itu berfungsi sebagai sumber energi, hormon, dan enzim. .

2.3.2        LEMAK
A.    Pengertian Lemak
Lemak adalah sekelompok ikatan organik yang terdiri atas unsur-unsur Carbon (C), Hidrogen (H) dan Oksigen (O), yang mempunyai sifat dapat larut dalam zat-zat pelarut tertentu (zat pelarut lemak), seperti ether. Lemak yang mempunyai titik lebur tinggi bersifat padat pada suhu kamar, sedangkan yang mempunyai titik lebur rendah, bersifat cair. Lemak yang padat pada suhu kamar disebut lemak gaji, sedangkan yang cairpada suhu kamar disebut minyak.
Lemak meliputi senyawa katerogen, termasuk lemak dan minyak yang umum dikenal makanan dan tubuh manusia.
B.     Struktur Lemak
Lemak adalah sekelompok ikatan organic yang terdiri dari unsure karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O) yang mempunyai sifat dapat larut dalam zat pelarut tertentu (zat pelarut lemak). Membangun satu lemak diperlukan satu gliserol dan tiga asam lemak. Asam lemak terdiri dari rantai hidrokarbon (CH) dan gugus karboksil (-COOH).molekul gliserol memiliki tiga gugus hidroksil (-OH) dan tiap gugus hidroksil berinteraksi dengan gugus karboksil asam lemak.
images (33).jpg

C.    Sumber Lemak
Menurut sumbernya lemak dibedakan menjadi lemak nabati dan hewani. Kedua jenis lemak ini berbeda dalam susunan asam lemaknya. Sumber utama lemak
adalah minyak tumbuh-tumbuhan (minyak, kelapa, kelapa sawit, kacang tanah, kacang kedelai, jagung, dan sebagainya), mentega, margarin, dam lemak hewan (lemak daging dan ayam) sumber lemak lain adalah kacang-kacangan, biji-bijian, daging dan ayam, susu keju, dan telur serta makanan yangd imasak dengan lemak adalah minyak sayur dan buah (kecuali alpukat) sangat sedikit mengandung lemak.
Macamnya
Sumber
Panjang Rantai
Sifat Fisik
Asam linoleat
-10% dalam alpokad
-20%-30% dalam kacang atau lemak ayam
-50%-60% dalam minyak jagung
-70% dalam minyak kapas
C18
cair
Asam eleostearat
- lemak sapi,lemak ayam dan lemak nabati
C18
cair
-20% dalam hati,lemak babi
-7% dalam kacang kedelai
C18
cair
Asam arakhidonat
-lemak hewani
-Minyak kacang tanah
C20
cair

1.       Sumber lemak nabati 
ü  Kacang keledai
Kandungan protein, vitamin, dan lemak pada kacang kedelai mampu mencegah penyakit kolesterol.
ü  Alpukat
Di dalam satu buah alpukat dengan ukuran sedang terdapat 22 gram lemak tak jenuh.
ü  Minyak kelapa
Memiliki kandungan asam laurat. Yang selain terdapat pada minyak kelapa, asam laurat juga terdapat pada ASI. Berguna untuk menangkal virus jahat.
ü  Kacang kenari
Kacang kenari yang nikmat terkandung lemak tak jenuh yang dapat berguna untuk kesehatan otak, mencegah kanker serta anti inflamasi.
ü  Tumbuhan laut
Krill dan alga merupakan tumbuhan laut yang memiliki kandungan asam lemak dalam omega 3. Kandungan tersebut dapat mengurangi kadar kolesterol jahat dapat mengurangi kadar kolesterol baik.

2.       Sumber lemak hewani
1.    Daging
Meski daging beresiko dapat menyebabkan kanker karena kandungan lemak jenuhnya, namun daging sapi merupakan penyumbang lemak terbesar dari sumber hewani.
2.    Ikan laut
Beberapa jenis ikan seperti salmon, sarden, dan tuna memiliki kandungan lemak jenuh dan omega 3 yang baik untuk perkembangan otak.
3.    Telur
Selain mengandung protein tinggi, telur juga mempunyai kandungan lemak pada bagian putihnya.
4.    Susu
Susu sapi mempunyai lemak dengan kadar 3,1% sedangkan susu kambing mempunyai 6,4%.

D.      Jenis-jenis Lemak
·         Lemak sederhana
Lemak ini berasal dari trigliserida. Contoh lemak sederhana adalah lilin dan minyak.
·         Lemak campuran
Lemak campuran tersusun dari lemak dan senyawa yang bukan lemak. Contohnya adalah lipoprotein, fosfolipid dan fosfatidilkolin    .
·         Lemak asli
Terdiri atas asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh.


E.       Fungsi Lemak
1)      Sebagai penyusun membrane sel
2)      Sebagai bahan penyusun empedu, hormone seks, dan asam kholat.
3)      Memberikan rasa gurih dan renyah pada makanan goreng.
4)      Memberi kandungan kalori tinggi.
5)      Memberikan sifat empuk pada kue yang dibakar.
6)      Sebagai cadangan energi dalam tubuh/sumber utama energi.
7)      Sebagai sumber asam lemak tak jenuh.
8)      Sebagai pelarut vitamin.
9)      Pelumas persendian.
F.     Pencernaan Lemak
Lemak masuk ke dalam rongga mulut kemudian ke dalam duodenum dipecah oleh enzim Lipase kemudian di elmusikan oleh garam-garam empedu menjadi butir-butir halus yang menembus epitel usus dan limfe jaringan.

G.    Penyakit Akibat Kekurangan dan Kelebihan Lemak
Kelebihan lemak tubuh dikaitkan dengan ancaman fisik yang besar seperti penyakit jantung, obesitas, kanker, diabetes, kadar kolesterol tinggi,dan arteriosklerosis. Kekurangan lemak juaga menyebabkan penyakit yang cukup berbahaya bagi tubuh yaitu lemahnya penyerapan vitamin, depresi, dan kelebihan makan.

2.3.4.      VITAMIN
A.      Pengertian Vitamin
Istilah vitamin pertama kali digunakan pada tahun 1912 oleh Cashimir Funk dari Polandia. Dalam upaya menemukan zat di dalam dedak beras yang mampu menyembuhkan penyakit beri-beri, ia menyimpulkan bahwa penyakit tersebut disebabkan oleh kekurangan suatu zat di dalam makanan sehari-hari.
Vitamin merupakan suatu molekul organic yang sangat diperlukan oleh tubuh untuk proses metabolisme dan pertumbuhan yang normal. Vitamin-itamin tidak dapat dibuat oleh tubuh manusia dalam jumlah yang sangat cukup, oleh karena itu harus diperoleh dari bahan panganan yang dikonsumsi.
B.       Jenis dan Sumber Vitamin
Berdasarkan kelarutannya dalam air, maka vitamin dibagi dalam kelompok vitamin yang larut air dan vitamin yang tidak larut air (tetapi dapat larut dalam lemak).
                  Vitamin Larut dalam Lemak
v    Vitamin A
Vitamin A adalah vitamin yang larut lemak yang pertama ditemukan. Secara luas, vitamin A merupakan nama genetik yang menyatakan semua retinoid dan prekusor/provitamin A/karotenoid yang mempunyai aktifitas biologik sebagai retinol.
·       Sumber Vitamin A
Sumber Vitamin A terdapat di dalam pangan hewani, sedangkan karoten terdapat di dalam pangan nabati. Sumber vitamin A adalah hati, kuning telur dan susu (di dalam lemaknya) dan mentega margarin biasanya diperkaya dengan vitamin A.
Penyakit yang ditimbulkan karena kekurangan vitamin A adalah sebagai berikut :
§  Buta senja
§  Perubahan pada mata
§  Infeksi
§  Perubahan pada kulit
§  Gangguan pertumbuhan
§  Anemia
§  Nafsu makan berkurang
Penyakit yang ditimbulkan karena kelebihan vitamin A :
§  Pada wanita dewasa biasanya terjadi sakit kepala, pusing, rasa enek, rambut rontok, kulit mengering, tidak ada nafsu makan atau anoreksia, dan sakit pada tulang.
§  Pada wanita menstruasi, haidnya terhenti.
§  Pada bayi terjadi pembesaran kepala, hidrosefalus, dan mudah tersinggung.
§  Warna kulit akan terlihat kekuning-kuningan.

v    Vitamin D
Vitamin D mencegah dan menyembuhkan riteksia, yaitu penyakit dimana tulang tidak mampu melakukan klarifikasi. Sumber vitamin D yaitu : minyak ikan, mentega, susu, kuning telur, ragi dan sedikit buah pisang.

ü  Fungsi vitamin D
Fungsi utama vitamin D adalah membantuk pembentukan dan pemeliharaan tulang bersama vitamin A dan vitamin C, hormon-hormon paratiroid dan kalsitonin, protein kolagen serta mineral-mineral kalsium, fosfor, magnesium dan fluor.

ü  Akibat kekurangan
Kekurangan vitamin D menyebabkan kelainan pada tulang yang dinamakan rikesia pada anak-anak dan osteoplasia untuk orang dewasa.

ü  Akibat kelebihan vitamin D
Konsumsi vitamin D dalam jumlah yang berlebihan mencapai lima kali AKG, yaitu lebih dari 25 mikrogram yang akan menyebabkan keracunan.
v    Vitamin E (Tokoferol)
                        Vitamin E terdapat dalam empat bentuk, alfa, beta, gamma dan delta tokoferol, semua telah dapat disentesis. Zat-zat inilah merupakan antioksida yang utama dalam lemak dan minyak yang dapat mencegah ketengikan.
                        Vitamin E merupaka salah satu factor yang larut dalam lemak. Sumber vitamin E yaitu: minyak gandum/jagung, sayuran, hati, telur, mentega, susu, daging dan terutama tauge.
ü  Fungsi vitamin E
§  Sintesis DNA
§  Merangsang reaksi kekebalan.
§  Mencegah penyakit jantung koroner.
§  Mencegah keguguran dan sterilisasi.
§  Mencegah gangguan menstruasi.
ü  Sumber vitamin E
Vitamin E banyak terdapat dalam bahan makanan. Sumber utama vitamin E adalah minyak tumbuh-tumbuhan, terutama minyak kecambah gandum dan biji-bijian.
ü  Akibat kekurangan vitamin E
Kekurangan vitamin E pada manusia menyebabkan eritrosit, yang dapat diperbaiki dengan pemberian tambahan vitamin E.
ü  Akibat kelebihan vitamin E
Gangguan pada saluran cerna terjadi bila makanan lebih dari 600 miligram sehari (60-75 kali kecukupan).

v  Vitamin K
Merupakan salah satu vitamin yang larut dalam lemak, vitamin K disintesis dan diisolasi dari hati ikan dibusukkan, dimana vitamin ini dihasilkan olek kerja bakteri-bakteri. Sumber vitamin K terdapat pada: hati, bayam, kubis, kol, susu, kuning telur dan minyak kedelai.
ü  Fungsi vitamin K
Fungsi vitamin K yang diketahui adalah dalam pembekuan darah, walaupun mekanismenya belum diketahui dengan pasti.
ü  Sumber vitamin K
Susu sapi, keju, mentega, ayam, daging sapi, hati sapi, hati ayam, jagung, gandum, tepung terigu, roti, buncis, brokoli, kol, bayam, daun selada, kentang, tomat, pisang, jeruk, kopi, teh hijau.
ü  Akibat kekurangan dan kelebihan vitamin K
Kekurangan vitamin K dapat menyebabkan darah tidak dapat menggumpal.

            Vitamin Larut Dalam Air
v  Vitamin C
ü  Fungsi vitamin C
Banyak fungsi di dalam tubuh, sebagai koenzim atau kofaktor.
ü  Sumber vitamin C
Vitamin C pada umumnya terdapat pada pangan nabati, yaitu sayur dan buah-buahan terutama asam, seperti jeruk, nanas, rambutan, pepaya dan tomat.
ü  Akibat kekurangan vitamin C
Lelah, lemah, napas pendek, kurang nafsu makan, kulit menjadi kering, kasar dan gatal, warna merah kebiruan di bawah kulit, gusi berdarah.
ü  Akibat kelebihan vitamin C
Vitamin C yang berlebihan tiap hari dapat menimbulkan hiperoksaluria dan risiko lebih tinggi terhadap batu ginjal.

v  Vitamin B1 (Tiamin)
ü  Fungsi vitamin B1 (Tiamin)
Sebagai koenzim berbagai reaksi metabolisme energi.
ü  Sumber vitamin B1 (Tiamin)
Sumber vitamin B1 yaitu berasal dari kacang-kacangan, termasuk sayur kacang-kacangan, semua daging organ, daging tanpa lemak, kuning telur. Unggas dan ikan merupakan sumber tiaman yang baik.
ü  Akibat kekurangan vitamin B1 (Tiamin)
Gangguan gizi, penyakit kurang nafsu makan. Terutama menyangkut sistem saraf dan jantung.

v  Vitamin B2 (riboflavin)
ü  Sumber vitamin B2 (riboflavin)
Makanan hewani dan nabati, yaitu di dalam susu, keju, hati, daging, dan sayuran berwarna hijau, tahu, es krim, dan lain-lain.
ü  Akibat kekurangan
Mata panas dan gatal, tidak tahan cahaya, kehilangan ketajaman mata, bibir, mulut serta lidah sakit dan panas.
ü  Akibat kelebihan
Belum diketahui tanda-tanda kelebihan riboflavin.

v  Vitamin B6 (piridoksin, piridoksal, piridoksamin)
ü Fungsi vitamin B6
Vitamin B6 berperan dalam bentuk fosfolirasi PLP dan PMP.
ü  Sumber vitamin B6
Vitamin B6 banyak terdapat dalam khamir, kecambah gandum, hati, ginjal, kacang-kacangan, kentang, dan pisang. Susu, telur, sayur, dan buah-buahan yang mengandung sedikit vitamin B6.
ü  Kekurangan vitamin B6
Kekurangan vitamin B6 jarang terjadi, bila terjadi biasanya secara bersamaan dengan kekurangan beberapa jenis vitamin B kompleks lain.
ü  Akibat kelebihan vitamin B6
Menyebabkan kerusakan saraf yang tidak dapat diperbaiki dimulai dengan semutan pada kaki, kemudian mati rasa pada tangan dan pada akhirnya tubuh.

v  Vitamin B12
Fungsi vitamin B12 diperlukan untuk mengubah folat menjadi bentuk aktif, dan dalam fungsi normal metabolisme semua sel, terutama sel-sel saluran cerna, sumsum tulang, dan jaringan saraf.

C.      Fungsi Vitamin
Vitamin berperan dalam beberapa tahap reaksi metabolisme energi, pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh, pada umumnya sebagai koenzim atau sebagian dari enzim. Sebagian besar koenzim terdapat dalam bentuk apoenzim, yaitu vitamin terletak dengan protein. Hingga sekarang fungsi biokimia beberapa jenis vitamin belum diketahui dengan pasti.

2.3.5      MINERAL
A.  Pengertian Mineral
Mineral adalah senyawa alami yang terbentuk melalui proses geologis. Mineral merupakan bagian dari tubuh dan memegang peranan penting dalam pemeliharaan fungsi, baik pada tingkat sel, jaringan organ maupun fungsi tubuh secara keseluruhan. Kalsium, fosfor, dan magnesium adalah bagian dari tulang, besi dari hemoglobin dalam sel darah merah, dan iodium dari hormon tiroksin.

B.  Penggolongan Mineral
Mineral makro
.      Mineral mikro
 Natrium (Na)
         Klorida (Cl)
         Kalium (K)
         Kalsium (Ca)
         Fosfor (P)
         Magnesium (Mg)
         Sulfur (S)

  Besi (Fe)
         Seng (Zn)
         Iodium (I)
         Tembaga (Cu)
         Mangan (Mn)
         Krom (Cr)
         Selenium (Se)
         Molibden (Mo)
         Flour (F)
         Kobal (Co)
         Cairan dan elektrolit
         Air dan cairan tubuh
         Air
         Sumber air
         Fungsi air


C.  Jenis dan Fungsi Mineral
Fungsi mineral adalah sebagai pengatur proses metabolisme dalam tubuh. Jenis-jenis mineral yaitu kalsium, fosfor, flour, yodium, zat besi, dan tembaga.
a)        Fungsi Kalsium adalah membentuk tulang dan gigi, mencegah osteoporosis ( keropos tulang). Sumber bahan makanan: kacangkacangan, biji-bijian, susu, keju. Pengertian osteoporosis menurut wikipedia adalah penyakit tulang yang mempunyai sifat-sifat yang khas berupa massa tulang yang rendah, disertai mikro arsitektur tulang dan penurunan kualitas jaringan tulang yang akhirnya dapat menyebabkan kerapuhan/keropos tulang.
b)       Fungsi Fosfor adalah membentuk tulang dan gigi, membantu pertumbuhan sel-sel dalam tubuh. Sumber bahan makanan: ikan, susu, kacang-kacangan, keju
c)        Fungsi Flour adalah membentuk tulang dan gigi, mencegah keruskan gigi, mencegah osteoporosis. Sumber bahan makanan: kuning telur, susu, ikan laut
d)       Fungsi Yodium adalah mencegah penyakit gondok. Sumber bahan makanan: garam beryodium, ikan laut, sayuran hijau
e)        Fungsi Zat Besi adalah membentuk sel darah merah, mencegah penyakit anemia ( kurang darah). Sumber bahan makanan: bayam, kangkung, hati, susu, telur
f)         Fungsi  Mineral Tembaga adalah mencegah anemia, mencegah gangguan ada sistem saraf. Sumber bahan makanan: kacang-kacangan, kerang, hati






2.3.5.      AIR
A.    Pengertian Air
Air dalam tubuh merupakan unsure esensial. Jaringan yang metabolismenya paling aktif mengandung air yang terbanyak, misalnya otot. Air dalam tubuh orang dewasa terdapat sekitar 60% dari berat badannya (± 47 liter). Tubuh memperoleh air secara eksogen dan endogen. Air eksogen yaitu air yang berasal dari luar, diperoleh dari air yang diminum dan air bersama dengan makanan. Air endogen berarti air yang diperoleh dari dalam tubuh sendiri berasal dari hasil oksidasi berbagai nutrient dalam tubuh.

B.     Jenis dan Sumber Air
Air merupakan bahan yang sangat penting bagi kehidupan umat manusia dan fungsinya tidak dapat digantikan oleh senyawa lain.
C.    Fungsi Air
Fungsi air di antaranya adalah sebagai baerikut:
ü  Sebagai bahan yang dapat mendispersikan berbagai senyawa polar ada dalambahan makanan
ü  Sebagai pelarut senyawa polar
ü  Berperan pada proses metabolism bahan gizi (misalnya pada Glikolisis dan Glikogenolisis)
ü  Sebagai alat transportasi zat gizi (misalnya, darah mengandung 90%-95% air)
ü  Sebagai pelumas persendian
ü  Menjaga stabilitas suhu tubuh
Faktor yang mempengaruhi air tubuh meliputi :
ü  Sel-sel lemak
ü  Usia
ü  Temperatur
ü  Diet
ü  Sakit

BAB III
PENUTUP
3.1       KESIMPULAN
Gizi adalah elemen yang terdapat dalam makanan dan dapat dimanfaatkan secara langsung oleh tubuh seperti halnya karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air. Gizi yang seimbang dibutuhkan oleh tubuh, terlebih pada balita yang masih dalam masa pertumbuhan.
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial, dan ekonomis.
Zat makanan merupakan satuan komponen yang menyusun bahan makanan.Sedangkan zat makanan bahan dasar menurut ilmu gizi adalah mencakup komponen penyusun bahan makanan, antara lain adalah : karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan air.
Karbohidrat atau Hidrat Arang adalah suatu zat gizi yang fungsi utamanya sebagai penghasil energi, dimana setiap gramnya menghasilkan 4 kalori.
Lemak, disebut juga lipid, adalah suatu zat yang kaya akan energi, berfungsi sebagai sumber energi yang utama untuk proses metabolisme tubuh.
Protein adalah bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian terbesar dalam tubuh sesudah air.
Vitamin merupakan suatu molekul organik yang sangat diperlukan oleh tubuh untuk proses metabolisme dan pertumbuhan yang normal.
Mineral merupakan unsur esensial bagi fungsi normal sebagian enzim dan sangat penting dalam pengendalian komposisi cairan tubuh 65% adalah air dalam bobot tubuh.
Air dalam tubuh merupakan unsure esensial. Jaringan yang metabolismenya paling aktif mengandung air yang terbanyak, misalnya otot. Air dalam tubuh orang dewasa terdapat sekitar 60% dari berat badannya (± 47 liter).tubuh memperoleh air secara eksogen dan endogen.


DAFTAR PUSTAKA

Katrini. 1994. Ilmu Gizi Umum. Banda Aceh: Universitas Syiah Kuala

Almatsier, Sunita. 2004. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka.

Marsetyo. 1990. Ilmu Gizi. Jakarta: Rineka Cipta.

Anonymous. 1993. Metabolisme Zat Gizi 1. Pustaka Sinar Harapan.Jakarta.

Budiyanto, Agus Krisno. 2001. Dasar-Dasar Ilmu Gizi. Penerbit Universitas Muhammadiyah Malang. Malang.

Sediaotama, Achmad Djaeni. 2000. ILMU GIZI. Penerbit Pt Dian Rakyat.Jakarta

Anonymous,2002. Karbohidrat.www.indomedia.com.
Anonymous,2002.Lemak.www.indomedia.com.
Anonymous,2002.Protein.www.indomedia.com.