Rabu, 05 April 2017

Stomata

Stomata

Nailu Sa’dah

                                                              Abstrak       
Stomata merupakan derivat epidermis dengan struktur khusus yang berfungsi sebagai tempat sirkulasi udara antara jaringan dengan udara antara jaringan dengan udara luar. Stomata banyak terdapat pada daun, juga dijumpai pada batang terutama  pada batang muda. Stomata memilki struktur khusus yang sesuai dengan fungsinya yaitu memiliki celah stomata yang diapit oleh sel penutup dan satu sel penutup dikelilingi oleh sel tetangga.
Bila  ditinjau letak sel tetangga terhadap sel penutup maka stomata pada dicotyledon dibedakan menjadi empat yaitu stoma anomositik, anositik, parasitic, dan diasitik. Berdasarkan letak sel terhadap sel penutup terhadap sel epidermis, stoma dibedakan atas dua tipe yaitu stoma kriptopor yaitu stoma dengan sel penutupnya lebih rendah dari sel epidermis, dan stoma fenoropor yaitu stoma dengan sel penutupnya sama tinggi dengan sel epidermis. Sedangkan pada jenis tumbuhan rumput (monokotil) memiliki stoma denga tipe yang berbeda yaitu stoma memiliki tipe sel penutup yang penjang seperti halter. Kedua ujungnya membulat, masing-masing sel penutup memiiliki sel tetangga yang letaknya sejajar dengans sel penutup. Tujuannya untuk mengetahui macam-macam bentuk stomata pada dikotil dan monokotil, serta dapat mebedakan antara stoma diasitik, parasiti, anositik dan anomositik.

Kata kunci: stomata, anomositik, anositik, diasitik, parasitic, kriptopor dan fenoropor.

Abstract
            Stomata are derivatives of the epidermis with a special structure that serves as a place with air circulation between air network between the network with the outside air. There are many stomata on leaves, also found in the trunk, especially on young stems. Stomata have the special structure in accordance with its function is to have a crack stomatal cells flanked by a cover and a cover cell surrounded by neighboring cells.
When viewed layout of neighboring cells to cover the cells of stomata on dicotyledon divided into four, namely stoma anomositik, anositik, parasitic, and diasitik. Based on the location of the cell to the cell cover against epidermal cells, stoma divided into two types: namely kriptopor stoma stoma with lower lid cells of epidermal cells, and stoma fenoropor that the same stoma cells with high lid with epidermal cells. While on the plant species of grasses (monocots) have different types of stoma premises which have a stoma cover penjang cell types such as halter. Both ends rounded, each cell cover memiiliki neighboring cells that is located parallel to the cell dengans cover. The goal is to find out the various forms of stomata in dicots and monocots, and can be contrasted the stoma diasitik, parasiti, anositik and anomositik.
Keywords: stomata, anomositik, anisositik, diasitik, parasitic, kriptofor and faneropor.        


Pendahuluan
            Stomata adalah celah diantara epidermis yang diapit oleh 2 sel epidermis khusus yang disebut sel penutup. Di dekat sel penutup terdapat sel-sel yang mengelilinginya disebut sel tetangga. Sel penutup dapat membuka dan menutup sesuai dengan kebutuhan tanamaan akan transpirasinya. Sedangkan sel-sel tetangga turuk dalamq perubahan osmotic yang berhubungan dengan pergerakan sel-sel penutup. Stomata terdapat pada semua bagian tumbuhan yang berdedah keudara, tetpi banyak terdapat pada daun. (Haryanti, 2010, p. 21).
            Pengaruh Poliploidi pada berbagai kelompok tumbuhan bervariasi, tetapi ada satu akibat polipoidi yang tetap adalah adanya penambahan ukuran sel. Poliploidi berhubungan dengan perubahan densitas dan ukuran stomata menyatakan bahwa ukuran stomata spora cenderung meningkat pada tumbuhan paku poliploid. Poliploid merupakan gejala yang umum yang tersebar luas dalam tumbuhan. Meningkatnya peristiwa poliploidi dan teradaptasinya tumbuhan berderajat tinggi karena turunnya temperature. (Perwati, 2009, p. 39).
            Stomata pada tumbuhan pada umumnya membuka pada saat hari terang. Sehingga memungkinkan masuknya karbon dioksida yang diperlukan untuk fotosintesis pada siang hari dan penutup berlangsung bertahap menjelang sore hari. Stomata akan menutup lebih cepat jika tanaman ditempatkan pada ruang gelap secara tiba-tiba. Optimalisasi pembukaan stomata dipacu dengan cara  tanaman disiram terlebih dahulu sebelum dilakukan pemupukan. Hal ini akan mempengaruhi turgor sel penutp, sehingga panajng dan lebar porusnya bertambah seiring dengan adanya perubahan intensitas cahaya matahari setiap hari. (Meirina, 2009, p.18).
            Ruas batang tanaman lebih panjang tersusun dari sel-sel berdinding tipis, ruang anatar sel lebih besar, jaringan pengangkut dan penguat lebih sedikit. Daun berukuran lebih besar, sel epidermis tipis, tetapi jumlah daun lebih sedikit ruang antar sel lebih banyak. Pecobaan dengan daun iris yang ditumbuhkan pada intensitas yang berbeda-beda menunjukkan bahwa jumlah stomata berkurang dengan menurunnya intesitas cahaya. stomata tersebar pada jarak yang kurang sama, jarak melebar khas bagi spesies tumbuhan tertentu dan sisi daun. (Sri, 2010, p. 42).
            Pada daun terdapat selaput sel epidermis yang ditutupi oleh kutin. Epidermis dilubangi dengan stomata atau mulut daun. Stomata merupakan organ fotosintesis yang berfungsi secara fisiologis terutama untuk transpirasi dan respirasi selama proses fotosintesis. Oleh karena itu, aktivitas  fotosintesis sangat bergantung antara lain pada pembukaan dan penutupan stomata. Selain melalui stomata, transpirasi juga dapat berlangsung melalui kutikula. namun, transpirasi melalui stomata lebih banyak daripada melalui kutikula epidermis. (Palit, 2008,p. 1).

Metode/Cara Kerja
Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilakukan di Laboratorium Pendidikan Biologi FKIP Universitas Syiah Kuala Darussalam Banda Aceh pada tanggal 28 Oktober 2016.
Target/Subjek/Populasi/Sampel
            Bahan yang digunakan adalah penampang paradermis permukaan bawah daun alpukat (Perseamericana) dalam air, Penampang pardermal permukaan bawah daun cabe (Capsicum sp), paradermal permukaan bawah daun Allamanda chartartica, penampang melintang daun Rhoe discolor  dalam air, penampang melintang daun Ficus elastica dalam air dan penampang paradermal daun Zea mays dalam air.Prosedur
Percobaan 1
Mengamati stomata anomositik: 1) Di buat sayatan paradermal permukaan bawah daun alpokat, ditempelkan pada kaca objek yang telah diberi setetes air, lalu ditutup dengan kaca penutup dan diamati di bawah mikroskop. 2) digambar beberapa sel epidermis yang ada memiliki stomata. 3) Ditujukkan bagian-bagian: sel epidermis daun, sel tetangga, sel penutup, celah stomata, kloroplas dalam sel penutup.
Percobaan 2
mengamati stomata anositik: 1) Dibuat sayatan epidermis permukaan bawah daun cabe, ditempelkan pada kaca objek yang telah diberi setetes air, lalu ditutup dengan kaca penutup dan diamati dibawah mikroskop. 2) Digambar beberapa sel epidermis yang ada memiliki stomata. 3) Ditunjukkan bagian-bagian: sel epidermis daun, sel tetangga, sel penutup, celah stomata, kloroplas dalam sel penutup.
Percobaaan 3
Mengamati stomata parasitic : 1) Dibuat sayatan paradermal permukaan bawah daun Allamanda chartartica, ditempelkan pada kaca objek yang telah diberi setetes air, lalu ditutup dengan kaca penutup dan diamati dibawah mikroskop. 2) Digambar beberapa sel epidermis yang ada memiliki stomata. 3) Ditunjukkan bagian-bagian : sel-epidermis daun, sel tetangga, sel penutup, celah stomata, kloroplas daun sel penutup. 4) Disebutkan tipe stomata apa dan alasannya. 5) Apa peranan tipe stomata dalam taksonom tumbuhan.
Percobaan 4
Mengamati stomata fanorophor: 1) Dibuat sayatan melintang daun Rhoe discolor, ditempelkan pada kaca objek yang telah diberi setetes air. lalu ditutup dengan kaca penutup dan diamati di bawah mikroskop. 2) Digambar beberapa sel epidermis yang ada memiliki stomata dan jaringan yang ada dibawah epidermis teersebut. 3) Ditunjukkan bagian-bagian stomata dan jaringan yang ada disekitarnya sebagai berikut: sel epidermis daun, sel tetangga, sel penutup, celah stomata, kloroplas dalam sel penutup, rongga udara, lapisan kutikula epidermis daun, serta disebutkann tipe sstomata apa dan apa alasannya.
Percobaan 5
mengamati tipe kriptophor: 1) Dibuat sayatan melintang Ficus elastica ditempelkan pada kaca obejk yang telah diberi setetes air lalu ditutup dengan kaca penutup dan diamati di bawha mikroskop. 2) Digambar sayatan melintang daun Ficius elastic beberapa sel epidermis yanga da memiliki stomata dan jaringan yang ada dibawha epidermis. 3) Ditunjukkan bagian-bagian stomata dan jaringanyang ada disekitarnya sebagai berikut: sel epidermis daun, sel tetangga, sel penutup, celah stomata, kloroplas dalm sel penutup, ronggau udara luar, rongga udar dalam, lapisan kutikula epidermis daun, jaringan palisade dan jaring bunga karang.
Percobaan 6
Mengamati struktur stomata pada tumbuhan monokotil: 1) Dibuat sayatan melintang paradermal permukaan bawah daun jagung, ditempelkan pada kaca objek yang telah diberi setetes air, lalu ditutup dengan kaca penutup dan diamati di bawah mikroskop. 2) Digambar beberapa sel epidermis yang diamati dan memiliki stomata. 3) Ditunjukkan bagian-bagian stomata dans el lainnya sebagai berikut: sel epidermis, sel tetangga stomata, sel penutup stomata, celah stomata, kloroplas sel penutup dan sel kersik epidermis.

Hasil dan Pembahasan
            Dalam pengamatan ini kami melihat berbagai bentuk dari stomata. Stomata merupakan celah dalam epidermis yang dibatasi oleh dua sel epidermis yang khusus, yakni sel penutup.
            Dengan mengubah bentuknya, sel penutup mengatur pelebaran dan penyempitan celah. Sel yang mengelilingi stoma dapat berbentuk sama atau berbeda dengan sel epidermis lainnya. Sel tetangga adalah sel yang  berbeda bentuk dan berbeda pula isinya. Sel tetangga berperan dalam penebalan osmotik yang menyebabkan gerakansel penutup yang mengatur celah lebar.
            Stomata banyak terdapat pada bagian tumbuhan di atas tanah, yang paling banyak ditemuakn pada daun. Pada daun, stomata ditemukan di kedua permukaan daun atau pada satu muka saja, biasanya pada permukaan bawah. Sel penutup dapat terletak sama tinggi dengan sel epidermis lainnya, atau dapat lebih tinggi atau lebih rendah dari permukaan daunn. Pada dikotill, sel penutup biasanya berbentuk lengkung seperti biji kacang merah atau ginjal yang bila dilihat dari atas.
            Pada bagain dinding, atau bagian atas dan bagaian bawah dinding yang berhadapan dengan celh., terdapat tonjolan yang terdiri atas dan bagian bawah dinding berhadapan dengan celah, terdapat tonjolan yang terdiri dari senyawa yang ada di dinding. Di sebelah luar, sel dilapisi oleh kutikula yang membatasi celah stoma, serta ruang stoma di bawahnya. Setiap sel penutup memiliki inti yang jelas dan kloroplas yang secara berskala menghasilkan pati.
            Ada beberapa tipe stomata pada tumbuhan yatu : anomositik, anositik, parasitic dan diasitik.
            Stomata anomositik berdasarkan pengamatan yang telah kami lakukan itu terdapat pada penampang paradermis permukaan bawah daun alpokat (Perseaamericana) sel penutup dikelilingi oleh sejumlah sel yang tidak berbeda ukuran dan bentuknya dari sel epidermis lainnya atau sel tetangga tidak beraturan.
            Pada permukaan bawah daun Allamanda cathartica  terdapat stomata parasitic yaitu setiap sel penutup diiringi sebuah sel tetangga atau lebih dengan sumbu panjang sel tetangga itu sejajar sumbu sel penutup serta celah atau sel tetangga sejajar dengan sel penutup.
Gambar 1. Allamanda cathartica. Stomta Parasitik
            Pada melintang daun Rhoe discolor itu terdapat stomata fanorophor yaitu stomata dengn sel penutupnya sama tinggi dengan sel epidermis.
Gambar 2. Rhoe discolor stomata fanorophor.
            Kemudian pada penampang melintang daun Ficus elastica itu terdapat stomata kriptophor yaitu stoma dengan sel penutupnya lebih rendah dari sel epidermis.
Gambar 3. Ficus Elastica stomata kriptophor

Simpulan dan Saran
Simpulan
            Stoma dibedakan menjadi : stoma diasitik yaitu se tetangga sejajar dengan sel penutup, stoma parasitic yaitu sel tetangga sejajar dengan sel penutup, stoam anomositik yaitu sel tetangga tidak beraturan dan toma anisositik yaitu memiliki lebh dari dua sel tetangga dengan pola sel yang tidak beratura.
            berdasarkan letak sel penutup terhadap sel epidemis dibedakan menjadi dua yaitu kriptopor dan fenopor.

Saran
            Pengamatan  mengenai bentuk-bentuk stomata sangat berguna untuk dapat mengetahui perbedaan di antara beberapa ebntuk stomata pada tumbuhan. Kritik dan saran yang bersifat emmbangun sangat dibutuhkan untuk perbaikan laporan selanjutnya

Daftar Pustaka
Haryanti, Sri. Jumlah dan Distribusi    Stomata pada Daun Beberapa Species Tanaman Dikotil dan Monokotil. Jurnal Buletin Anatomi           dan Fisiologi.18:2, 21-28.
Meirina, Tetrinica. 2009. Optimalisasi             Pembukaan Porus Stomata Daun         Kedelai (Gylcine max L Merrl)             Pada Pagi dan Sore. Jurnal Bioma.      11:1, 18-23.
Palit, J, Janne. Teknik Perhitungan Jumalh      Stomata Pada Kultivar Kelapa.            Jurnal Buletin Teknik Pertanian.             13:1, 1-3.
Perwati, Khotim, Lilih. 2009. Analisis             Derajat Ploidi dan Pengaruhnya           Terhadap Variasi Ukuran Stomata             dan Spora pada Adiantum        raddianum. Jurnal Bioma. 11:2,          38-44.
Sri. 2010. Pengaruh Naungan yang      Berbeda terhadap Jumlah        Stomata dan Ukuran Porus      Daun Zephyranthes rosea   Lindl.   Jurnal Buletin Anatomi            dan      Fisiologi. 18:1, 41-48.



0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda