Stomata
Stomata
Nailu Sa’dah
Abstrak
Stomata merupakan derivat epidermis dengan struktur khusus yang
berfungsi sebagai tempat sirkulasi udara antara jaringan dengan udara antara
jaringan dengan udara luar. Stomata banyak terdapat pada daun, juga dijumpai
pada batang terutama pada batang muda.
Stomata memilki struktur khusus yang sesuai dengan fungsinya yaitu memiliki
celah stomata yang diapit oleh sel penutup dan satu sel penutup dikelilingi
oleh sel tetangga.
Bila ditinjau letak sel tetangga terhadap sel
penutup maka stomata pada dicotyledon dibedakan menjadi empat yaitu stoma
anomositik, anositik, parasitic, dan diasitik. Berdasarkan letak sel terhadap
sel penutup terhadap sel epidermis, stoma dibedakan atas dua tipe yaitu stoma
kriptopor yaitu stoma dengan sel penutupnya lebih rendah dari sel epidermis,
dan stoma fenoropor yaitu stoma dengan sel penutupnya sama tinggi dengan sel
epidermis. Sedangkan pada jenis tumbuhan rumput (monokotil) memiliki stoma
denga tipe yang berbeda yaitu stoma memiliki tipe sel penutup yang penjang
seperti halter. Kedua ujungnya membulat, masing-masing sel penutup memiiliki
sel tetangga yang letaknya sejajar dengans sel penutup. Tujuannya untuk mengetahui
macam-macam bentuk stomata pada dikotil dan monokotil, serta dapat mebedakan
antara stoma diasitik, parasiti, anositik dan anomositik.
Kata kunci: stomata, anomositik, anositik, diasitik,
parasitic, kriptopor dan fenoropor.
Abstract
Stomata
are derivatives of the epidermis with a special structure that serves as a
place with air circulation between air network between the network with the
outside air. There are many stomata on leaves, also found in the trunk,
especially on young stems. Stomata have the special structure in accordance
with its function is to have a crack stomatal cells flanked by a cover and a
cover cell surrounded by neighboring cells.
When viewed layout of neighboring cells
to cover the cells of stomata on dicotyledon divided into four, namely stoma
anomositik, anositik, parasitic, and diasitik. Based on the location of the
cell to the cell cover against epidermal cells, stoma divided into two types:
namely kriptopor stoma stoma with lower lid cells of epidermal cells, and stoma
fenoropor that the same stoma cells with high lid with epidermal cells. While
on the plant species of grasses (monocots) have different types of stoma
premises which have a stoma cover penjang cell types such as halter. Both ends
rounded, each cell cover memiiliki neighboring cells that is located parallel
to the cell dengans cover. The goal is to find out the various forms of stomata
in dicots and monocots, and can be contrasted the stoma diasitik, parasiti,
anositik and anomositik.
Keywords: stomata, anomositik,
anisositik, diasitik, parasitic, kriptofor and faneropor.
Pendahuluan
Stomata adalah celah diantara epidermis yang diapit
oleh 2 sel epidermis khusus yang disebut sel penutup. Di dekat sel penutup
terdapat sel-sel yang mengelilinginya disebut sel tetangga. Sel penutup dapat
membuka dan menutup sesuai dengan kebutuhan tanamaan akan transpirasinya.
Sedangkan sel-sel tetangga turuk dalamq perubahan osmotic yang berhubungan
dengan pergerakan sel-sel penutup. Stomata terdapat pada semua bagian tumbuhan yang
berdedah keudara, tetpi banyak terdapat pada daun. (Haryanti, 2010, p. 21).
Pengaruh Poliploidi pada berbagai kelompok tumbuhan
bervariasi, tetapi ada satu akibat polipoidi yang tetap adalah adanya
penambahan ukuran sel. Poliploidi berhubungan dengan perubahan densitas dan
ukuran stomata menyatakan bahwa ukuran stomata spora cenderung meningkat pada
tumbuhan paku poliploid. Poliploid merupakan gejala yang umum yang tersebar
luas dalam tumbuhan. Meningkatnya peristiwa poliploidi dan teradaptasinya tumbuhan
berderajat tinggi karena turunnya temperature. (Perwati, 2009, p. 39).
Stomata
pada tumbuhan pada umumnya membuka pada saat hari terang. Sehingga memungkinkan
masuknya karbon dioksida yang diperlukan untuk fotosintesis pada siang hari dan
penutup berlangsung bertahap menjelang sore hari. Stomata akan menutup lebih
cepat jika tanaman ditempatkan pada ruang gelap secara tiba-tiba. Optimalisasi
pembukaan stomata dipacu dengan cara
tanaman disiram terlebih dahulu sebelum dilakukan pemupukan. Hal ini akan
mempengaruhi turgor sel penutp, sehingga panajng dan lebar porusnya bertambah
seiring dengan adanya perubahan intensitas cahaya matahari setiap hari.
(Meirina, 2009, p.18).
Ruas
batang tanaman lebih panjang tersusun dari sel-sel berdinding tipis, ruang anatar
sel lebih besar, jaringan pengangkut dan penguat lebih sedikit. Daun berukuran lebih
besar, sel epidermis tipis, tetapi jumlah daun lebih sedikit ruang antar sel
lebih banyak. Pecobaan dengan daun iris yang ditumbuhkan pada intensitas yang
berbeda-beda menunjukkan bahwa jumlah stomata berkurang dengan menurunnya
intesitas cahaya. stomata tersebar pada jarak yang kurang sama, jarak melebar
khas bagi spesies tumbuhan tertentu dan sisi daun. (Sri, 2010, p. 42).
Pada
daun terdapat selaput sel epidermis yang ditutupi oleh kutin. Epidermis
dilubangi dengan stomata atau mulut daun. Stomata merupakan organ fotosintesis
yang berfungsi secara fisiologis terutama untuk transpirasi dan respirasi
selama proses fotosintesis. Oleh karena itu, aktivitas fotosintesis sangat bergantung antara lain
pada pembukaan dan penutupan stomata. Selain melalui stomata, transpirasi juga
dapat berlangsung melalui kutikula. namun, transpirasi melalui stomata lebih
banyak daripada melalui kutikula epidermis. (Palit, 2008,p. 1).
Metode/Cara Kerja
Waktu
dan Tempat
Praktikum
ini dilakukan di Laboratorium Pendidikan Biologi FKIP Universitas Syiah Kuala
Darussalam Banda Aceh pada tanggal 28 Oktober 2016.
Target/Subjek/Populasi/Sampel
Bahan
yang digunakan adalah penampang paradermis permukaan bawah daun alpukat (Perseamericana) dalam air, Penampang
pardermal permukaan bawah daun cabe (Capsicum
sp), paradermal permukaan bawah daun Allamanda
chartartica, penampang melintang daun Rhoe
discolor dalam air, penampang
melintang daun Ficus elastica dalam
air dan penampang paradermal daun Zea
mays dalam air.Prosedur
Percobaan 1
Mengamati stomata anomositik: 1) Di buat sayatan
paradermal permukaan bawah daun alpokat, ditempelkan pada kaca objek yang telah
diberi setetes air, lalu ditutup dengan kaca penutup dan diamati di bawah
mikroskop. 2) digambar beberapa sel epidermis yang ada memiliki stomata. 3)
Ditujukkan bagian-bagian: sel epidermis daun, sel tetangga, sel penutup, celah
stomata, kloroplas dalam sel penutup.
Percobaan 2
mengamati stomata anositik: 1) Dibuat sayatan
epidermis permukaan bawah daun cabe, ditempelkan pada kaca objek yang telah
diberi setetes air, lalu ditutup dengan kaca penutup dan diamati dibawah
mikroskop. 2) Digambar beberapa sel epidermis yang ada memiliki stomata. 3)
Ditunjukkan bagian-bagian: sel epidermis daun, sel tetangga, sel penutup, celah
stomata, kloroplas dalam sel penutup.
Percobaaan 3
Mengamati stomata parasitic : 1) Dibuat sayatan
paradermal permukaan bawah daun Allamanda
chartartica, ditempelkan pada kaca objek yang telah diberi setetes air,
lalu ditutup dengan kaca penutup dan diamati dibawah mikroskop. 2) Digambar
beberapa sel epidermis yang ada memiliki stomata. 3) Ditunjukkan bagian-bagian
: sel-epidermis daun, sel tetangga, sel penutup, celah stomata, kloroplas daun
sel penutup. 4) Disebutkan tipe stomata apa dan alasannya. 5) Apa peranan tipe
stomata dalam taksonom tumbuhan.
Percobaan 4
Mengamati stomata fanorophor: 1) Dibuat sayatan
melintang daun Rhoe discolor, ditempelkan
pada kaca objek yang telah diberi setetes air. lalu ditutup dengan kaca penutup
dan diamati di bawah mikroskop. 2) Digambar beberapa sel epidermis yang ada
memiliki stomata dan jaringan yang ada dibawah epidermis teersebut. 3)
Ditunjukkan bagian-bagian stomata dan jaringan yang ada disekitarnya sebagai
berikut: sel epidermis daun, sel tetangga, sel penutup, celah stomata,
kloroplas dalam sel penutup, rongga udara, lapisan kutikula epidermis daun,
serta disebutkann tipe sstomata apa dan apa alasannya.
Percobaan 5
mengamati tipe kriptophor: 1) Dibuat sayatan
melintang Ficus elastica ditempelkan
pada kaca obejk yang telah diberi setetes air lalu ditutup dengan kaca penutup
dan diamati di bawha mikroskop. 2) Digambar sayatan melintang daun Ficius elastic beberapa sel epidermis
yanga da memiliki stomata dan jaringan yang ada dibawha epidermis. 3)
Ditunjukkan bagian-bagian stomata dan jaringanyang ada disekitarnya sebagai
berikut: sel epidermis daun, sel tetangga, sel penutup, celah stomata,
kloroplas dalm sel penutup, ronggau udara luar, rongga udar dalam, lapisan
kutikula epidermis daun, jaringan palisade dan jaring bunga karang.
Percobaan 6
Mengamati struktur stomata pada tumbuhan monokotil:
1) Dibuat sayatan melintang paradermal permukaan bawah daun jagung, ditempelkan
pada kaca objek yang telah diberi setetes air, lalu ditutup dengan kaca penutup
dan diamati di bawah mikroskop. 2) Digambar beberapa sel epidermis yang diamati
dan memiliki stomata. 3) Ditunjukkan bagian-bagian stomata dans el lainnya
sebagai berikut: sel epidermis, sel tetangga stomata, sel penutup stomata,
celah stomata, kloroplas sel penutup dan sel kersik epidermis.
Hasil dan Pembahasan
Dalam pengamatan ini kami melihat berbagai
bentuk dari stomata. Stomata merupakan celah dalam epidermis yang dibatasi oleh
dua sel epidermis yang khusus, yakni sel penutup.
Dengan
mengubah bentuknya, sel penutup mengatur pelebaran dan penyempitan celah. Sel
yang mengelilingi stoma dapat berbentuk sama atau berbeda dengan sel epidermis
lainnya. Sel tetangga adalah sel yang
berbeda bentuk dan berbeda pula isinya. Sel tetangga berperan dalam
penebalan osmotik yang menyebabkan gerakansel penutup yang mengatur celah
lebar.
Stomata
banyak terdapat pada bagian tumbuhan di atas tanah, yang paling banyak
ditemuakn pada daun. Pada daun, stomata ditemukan di kedua permukaan daun atau
pada satu muka saja, biasanya pada permukaan bawah. Sel penutup dapat terletak
sama tinggi dengan sel epidermis lainnya, atau dapat lebih tinggi atau lebih
rendah dari permukaan daunn. Pada dikotill, sel penutup biasanya berbentuk
lengkung seperti biji kacang merah atau ginjal yang bila dilihat dari atas.
Pada
bagain dinding, atau bagian atas dan bagaian bawah dinding yang berhadapan
dengan celh., terdapat tonjolan yang terdiri atas dan bagian bawah dinding
berhadapan dengan celah, terdapat tonjolan yang terdiri dari senyawa yang ada
di dinding. Di sebelah luar, sel dilapisi oleh kutikula yang membatasi celah
stoma, serta ruang stoma di bawahnya. Setiap sel penutup memiliki inti yang
jelas dan kloroplas yang secara berskala menghasilkan pati.
Ada
beberapa tipe stomata pada tumbuhan yatu : anomositik, anositik, parasitic dan
diasitik.
Stomata
anomositik berdasarkan pengamatan yang telah kami lakukan itu terdapat pada
penampang paradermis permukaan bawah daun alpokat (Perseaamericana) sel penutup dikelilingi oleh sejumlah sel yang
tidak berbeda ukuran dan bentuknya dari sel epidermis lainnya atau sel tetangga
tidak beraturan.
Pada
permukaan bawah daun Allamanda cathartica
terdapat stomata parasitic yaitu
setiap sel penutup diiringi sebuah sel tetangga atau lebih dengan sumbu panjang
sel tetangga itu sejajar sumbu sel penutup serta celah atau sel tetangga
sejajar dengan sel penutup.
Gambar 1. Allamanda cathartica. Stomta Parasitik
Pada
melintang daun Rhoe discolor itu
terdapat stomata fanorophor yaitu stomata dengn sel penutupnya sama tinggi dengan
sel epidermis.
Gambar 2. Rhoe discolor stomata fanorophor.
Kemudian
pada penampang melintang daun Ficus
elastica itu terdapat stomata kriptophor yaitu stoma dengan sel penutupnya
lebih rendah dari sel epidermis.
Gambar 3. Ficus Elastica stomata kriptophor
Simpulan dan Saran
Simpulan
Stoma
dibedakan menjadi : stoma diasitik yaitu se tetangga sejajar dengan sel
penutup, stoma parasitic yaitu sel tetangga sejajar dengan sel penutup, stoam
anomositik yaitu sel tetangga tidak beraturan dan toma anisositik yaitu
memiliki lebh dari dua sel tetangga dengan pola sel yang tidak beratura.
berdasarkan
letak sel penutup terhadap sel epidemis dibedakan menjadi dua yaitu kriptopor
dan fenopor.
Saran
Pengamatan mengenai bentuk-bentuk stomata sangat berguna
untuk dapat mengetahui perbedaan di antara beberapa ebntuk stomata pada
tumbuhan. Kritik dan saran yang bersifat emmbangun sangat dibutuhkan untuk
perbaikan laporan selanjutnya
Daftar Pustaka
Haryanti, Sri. Jumlah dan Distribusi Stomata pada Daun Beberapa Species Tanaman Dikotil dan Monokotil. Jurnal
Buletin Anatomi dan Fisiologi.18:2,
21-28.
Meirina, Tetrinica. 2009.
Optimalisasi Pembukaan Porus
Stomata Daun Kedelai (Gylcine max L Merrl) Pada Pagi dan Sore. Jurnal Bioma. 11:1, 18-23.
Palit, J, Janne. Teknik Perhitungan
Jumalh Stomata Pada Kultivar Kelapa. Jurnal
Buletin Teknik Pertanian. 13:1,
1-3.
Perwati, Khotim, Lilih. 2009.
Analisis Derajat Ploidi dan
Pengaruhnya Terhadap Variasi
Ukuran Stomata dan Spora pada Adiantum raddianum.
Jurnal Bioma. 11:2, 38-44.
Sri. 2010. Pengaruh Naungan yang Berbeda terhadap Jumlah Stomata
dan Ukuran Porus Daun Zephyranthes rosea Lindl. Jurnal Buletin Anatomi dan Fisiologi.
18:1, 41-48.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda